Ternak primadona dan berpotensi memang
tak sepi dari galian informasi dan berita tidak seperti berita tentang
politik atau selebritis yang hanya sekali banyak ramai dibicarakan
kemudian tidak ada kabar kelanjutan beritanya. Memang benar, salah satu
ternak unggas lokal potensial adalah ayam kampung dan siapa yang tidak
kenal dengan ayam kampung. Maka kami tidak perlu mengupas panjang lebar
tentang ayam kampung ini karena semua orang pasti melek akan ternak ini.
Kami akan mengemukan beberapa sisi kelebihan dan potensi yang dimilik
oleh ayam kampung yang membuatnya menjadi ternak primadona.Berikut di
antara beberapa kelebihan dan potensi yang dimiliki ayam kampung :
Tahan terhadap penyakit
Ayam kampung diyakini memiliki ketahanan
tubuh yang lebih kuat dibandingkan dengan ayam ras sehingga penggunaan
obat atau bahan kimia relative lebih sedikit. Salah satu penyebab
ketahanan ayam kampung adalah daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi
lingkungan sehingga berpengaruh terhadap tingginnya daya tahan tubuh
ayam kampung terhadap penyakit. Meskipun demikian janganlah lengah untuk
selalu berusaha mencegah datangnya penyakit sebagai bentuk usaha
mengurangi atau memperkecil resiko usaha.
Produksi telur
Telur ayam kampung lebih alami
dibandingkan telur ayam ras, rasanya lebih gurih dan bau amisnya lebih
rendah dibanding telur ayam ras. Sehingga tak heran kalau ada orang
mengkonsumsi telur ayam kampung dalam kondisi mentah sebagai pelengkap
minum jamu, susu atau madu. Tapi perlu hati-hati bagi penikmat jamu atau
STMJ, karena pada saat sekarang telur yang dipakai sebagai campuran
minuman tersebut kebanyakan telur ayam arab bukan telur ayam kampung.
Dari segi nutrisi sebenarnya tidak ada masalah tapi dari segi harga kita
sedikit rugi karena bagaimanapun juga harga telur ayam kampung lebih
tinggi daripada telur ayam arab. Telur ayam kampung yang alami juga
cocok untuk penderita alergi telur sekalipun.
Dapat diusahakan pada lahan yang tidak begitu luas
Apakah anda pernah melihat pohon berbuah
ayam kampung? Itulah gambaran saking mudahnya dalam beternak ayam
kampung. Karena keterbatasan atau tidak tersedianya lahan di sebagaian
masyarakat kita, ayam kampung tidur di pepohonan, bertelur di sela-sela
tumpukan kayu bakar atau di pojok dapur. Ini adalah bukti bahwa lahan
bukanlan menjadi faktor penghalang untuk memulai usaha beternak ayam
kampung (skala kecil) akan tetapi kalau bisa menyediakan lahan tentu
lebih baik lagi.
Cara beternak yang mudah
Sudah terbukti, ayam kampung sangat
mudah untuk diternakkan. Bertahun-tahun masyarakat kita sudah beternak
ayam kampung meski dengan cara ala kadarnya dan tetap masih mampu
berproduksi walaupun jauh dari harapan. Untuk mempertahankan cara
beternak terdahulu (ekstensif)sepertinya tidak memungkinkan untuk saat
sekarang. Oleh karenanya satu-satunya jalan untuk meningkatkan
produktivitas ayam kampung adalah dengan mengubah system pemeliharaan.
Beralih dari cara beternak secara ekstensif (umbaran) ke cara beternak
secara intensif (terkurung) adalah suatu keharusan untuk menjawab
tantangan permintaan akan kebutuhan ayam kampung baik untuk telur maupun
dagingnya. Bagi peternak yang semula menerapkan cara beternaknya masih
ekstensif cobalah beralih ke cara beternak semi intensif atau
syukur-syukur langsung cara intensif. Yang sudah menerapkan cara
intensif terus melakukan evaluasi dan berusaha menemukan cara baru agar
usaha yang dihasilkan lebih memberikan keuntungan.
Harga jual
Produk dari ayam kampung bisa dibilang
menjadi produk primadona di pasar unggas karena produk dari ayam kampung
dihargai per biji (satuan) baik untuk daging ataupun telurnya dan
berbeda dengan ayam ras yang produknya dihargai kiloan baik untuk daging
maupun telurnya. Harga jual produk ayam kampung tidak mengalami
fluktuasi yang signifikan seperti produk ayam ras. Perbedaan harga jual
produk ayam kampung dengan produk ayam ras bisa mencapai 50%. Coba
dibandingkan!
Bisa membuka lapangan kerja baru
Terus terang kalau masyarakat kita
terutama para pemuda nya tidak malu untuk terjun dan mengusahakan ternak
ayam kampung ini tentunya akan terbuka peluang pekerjaan baru. Banyak
pembeli bibit (DOC) ayam kampung kami berasal dari kalangan pemuda yang
ingin mengembangkan usaha ini. Bagi mereka yang bersungguh-sungguh
biasanya melakukan pembelian ulang karena usaha ini memang layak untuk
diusahakan dan bisa mendatangkan penghasilan daripada mereka terus
‘mengemis’ pada orang tua mereka.
Kualitas daging lebih baik daripada ayam ras
Daging ayam kampung dipercaya memiliki
kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan ayam ras. Selain
itu, kadar proteinnya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ayam ras
dengan kandungan asam-asam amino lebih lengkap. Lemak dagingnya tidak
sebanyak ayam ras sehingga teksturnya tidak terlalu lembek. Tekstur yang
tidak terlalu lembek ini dinilai lebih cocok untuk ukuran orang
Indonesia.
Permintaan tidak fluktuatif
Permintaan yang tidak terlalu fluktuatif
baik untuk daging dan telur ayam kampung dan bahkan ada kecenderungan
meningkat dari waktu ke waktu layak mendapat perhatian lebih. Karena
tingkat produktifitasnya yang masih rendah, berapapun banyaknya akan
habis terserap oleh pasar. Kondisi ini sangat berbeda dengan permintaan
produk ayam ras. Hal ini juga berpengaruh terhadap stabilitas harga ayam
kampung sendiri yang relatif stabil dan bahkan mengalami kenaikan
terutama saat menjelang hari raya, imlek, dan tahun baru.
Sumber kajian iptek
Ayam kampung banyak menjadi objek
penelitian untuk unggas lokal potensial. Anda masih ingat tentunya
dengan strain baru ayam kampung seperti ayam arjo (arab vs jowo,
maksudnya ayam arab disilangkan dengan ayam jowo atau kampung), arbain
(arab vs bangkok vs indo), ayam kampung super (ayam kampung yang
disilangkan dengan beberapa strain ayam ras) dan strain baru lainnya.
Kalau melihat potensi yang dimiliki ayam
kampung sebagaimana kami sebutkan di atas, seolah-olah komoditas ini
tidak mempunyai kelemahan. Bukanlah suatu kelemahan melainkan terdapat
suatu peluang usaha di dalamnya. Di antara kelemahan usaha beternak ayam
kampung antara lain :
1. Masih sulit untuk mendapatkan bibitnya (DOC) karena masih sedikit orang yang mengusahakan penetasan telur ayam kampung
2. Produktifitas telur yang masih rendah karena cara beternak yang masih ekstensif
3. Laju pertumbuhan masih rendah yang
disebabkan oleh rendahnya mutu genetic dan manajemen pemeliharaan ayam
kampung yang kurang baik
Belum ada tanggapan untuk "Melihat Potensi Ayam Kampung "
Post a Comment