Salam tani !! Pada kesempatan ini maspary di Gerbang Pertanian akan berbagi sedikit informasi tentang gadung dengan nama latin Dioscorea sp.
Bagi orang yang hidup di desa gadung bukanlah tanaman yang asing,
gadung merupakan makanan alternatif orang-orang desa seperti maspary
ini. Tanaman yang biasa diambil umbinya ini bisa juga diolah menjadi
keripik gadung yang lezat rasanya.
Tanaman gadung ( Dioscorea sp )
biasa tumbuh liar di pekarangan dan biasanya juga digunakan sebagai
tanaman pagar. Tanaman berbunga majemuk itu memang bandel dan mampu
hidup pada ketinggian 0 – 1500 m dpl.
Ternyata tumbuhan menjalar tersebut bukan hanya
berfungsi sebagai makanan akan tetapi juga mulai dimanfaatkan sebagai
Insektisida nabati. Menurut para peneliti umbi gadung ternyata
mengandung dioskorin salah satu alkaloid yang bersifat racun bagi serangga, ulat, cacing (nematoda) bahkan juga tikus.
Kandungan
kimia umbi gadung yang berpotensi menimbulkan gangguan metabolisme
(anti makan, keracunan, bahkan manusiapun bisa mengalami ini), yaitu
jenis racun dioscorin (racun penyebab kejang), diosgenin
(antifertilitas) dan dioscin yang dapat menyebabkan gangguan syaraf,
sehingga apabila memakannya akan terasa pusing dan muntah-muntah.
Selain itu, umbi gadung (Dioscorea composita) juga mengandung saponin, amilum, CaC2O4,
antidotum, besi, kalsium, lemak, garam fosfat, protein, dan vitamin.
Komponen yang merugikan pada gadung yaitu zat beracun berupa asam
sianida (HCN), yang merupakan bahan aktif dalam pengendalian tikus.
Tumbuhan ini sebenarnya ada dua jenis, yaitu gadung KB (Dioscorea composita) yang mempunyai efek penekan kelahiran (aborsi atau kontrasepsi) yang mengandung steroid, dan gadung racun (Dioscorea hispida) yang mempunyai efek penekan populasi yang biasanya mengandung alkaloid.
Gadung KB (Dioscorea composita) berbatang
persegi empat dengan diameter 2 – 4 mm, tidak berduri, berdaun tunggal
berbentuk perisai dan permukaan daun licin; sedangkan gadung racun (Dioscorea hispida) berbatang bulat dan berduri, daunnya majemuk menjari beranak daun tiga, dan permukaan daun kasap.
Gadung
KB, sesuai namanya, tidak mematikan melainkan hanya akan membuat para
tikus mandul. Berbeda dengan jenis gadung racun, yang dapat mematikan.
Maka disarankan penggunaan gadung berselang-seling antara gadung racun
dan gadung KB untuk menyiasati sifat tikus yang jera umpan.
Oleh
karena itu marilah kita mulai melestarikan tanaman yang satu ini,
selain bisa digunakan sebagai obat perut lapar tetapi juga bisa
digunakan sebagi insektisida nabati. untuk aplikasinya bisa dicampur
dengan tembakau, nimba atau insektisida nabati lainnya.
Jika ingin mengetahui salah satu resep tanaman gadung sebagai insektisida nabati silahkan baca tulisan maspary di Gerbang pertanian tentang tips memandulkan tikus dengan umbi gadung.
Semoga artikel singkat dari maspary ini bisa bermanfaat dan dikembangkan oleh para pembaca semua.
No comments:
Post a Comment