Daun Sirsak Antikanker (Fakta Terbaru)
“Di antara herbal lain, daun sirsak paling ‘menggigit’ dalam melawan
tumor,” tutur dokter dan herbalis di Bintaro, Tangerang Selatan,
Provinsi Banten, dr Prapti Utami.
Itu sejalan dengan pengalaman dr Prapti Utami dalam menggunakan daun
sirsak Annona muricata untuk terapi pengobatan sejak dua tahun silam.
Dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu
menggunakan daun sirsak untuk membantu mengatasi beragam penyakit pasien
seperti kanker, hipertensi, kolesterol, dan sebagai pendongkrak
imunitas tubuh.
Dokter yang memperdalam terapi menggunakan tanaman obat sejak
bergabung dengan sebuah klinik terapi herbal pada 2001-2005 itu lebih
banyak meresepkan daun sirsak pada pasien tumor, mioma, dan kista,
terutama tumor payudara dan rahim. “Dari ketiganya (tumor, mioma,
kista), mioma paling responsif terhadap pemberian daun sirsak,” tutur
anggota Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional
Timur itu.
Kesimpulan itu berdasar perubahan kondisi pasien. “Rata-rata pasien
merasa kondisinya membaik pada pekan kedua pascakonsumsi,” kata Prapti.
Bandingkan ketika pemilik klinik Evergreen itu menggunakan herbal
antikanker lain sebelum mengenal daun sirsak. Rata-rata perubahan
kondisi pasien seperti ukuran tumor mengecil, stamina tubuh membaik,
baru terasa pada bulan kedua konsumsi herbal.
Perempuan berisiko
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada
2007 tumor ganas (kanker) penyebab kematian nomor tujuh di Indonesia.
Prevalensi tumor ganas berada di urutan keempat setelah stroke,
hipertensi, dan diabetes mellitus di antara semua penyakit tidak
menular. (lihat ilustrasi).
Dalam situsnya tertanggal 22 Oktober 2012 Badan Kesehatan Dunia (WHO)
melansir data pada 2008 sebanyak 7,6-juta orang di dunia meninggal
karena kanker. Sebanyak 70% kasus kematian kanker terjadi di negara
dengan tingkat pendapatan rendah atau menengah. Berdasar data pada tahun
yang sama kasus kanker utama di dunia yaitu paru-paru, payudara, usus
besar (colorectum), lambung, dan prostat. Pada 2005 WHO menempatkan
kanker sebagai pembunuh nomor 2 dunia setelah penyakit kardiovaskular.
Dari tahun ke tahun kasus kanker terus meningkat.
Dokter dan herbalis di Serpong, Kota Tangerang Selatan, Provinsi
Banten, dr Paulus Wahyudi Halim Med. Chir, berpengalaman 30 tahun
menjalani praktek pengobatan. “Dahulu dari 10 pasien berobat hanya satu
di antaranya menderita kanker. Saat ini sebaliknya, dari 10 pasien
sebanyak 9 orang penderita kanker,” tutur dokter bedah alumnus
Universitas Degli Studi Padova, Italia, itu. Menurut Paulus meningkatnya
jumlah pasien kanker disebabkan perubahan gaya hidup dan pola makan
sehingga memicu munculnya sel kanker.
Pedoman Pengendalian Penyakit Kanker yang dirilis Kementerian
Kesehatan pada 2007 menyebutkan faktor penyebab kanker antara lain
polusi udara dan air, paparan radiasi, sinar matahari, dan zat kimia,
infeksi virus, asap rokok, diet dan makanan, hormonal, perilaku, serta
genetik. Beberapa studi menyebutkan konsumsi dalam jumlah besar produk
lemak hewan, daging merah, dan lemak jenuh lainnya meningkatkan risiko
terjadinya kanker kolon dan kanker payudara.
Secara medis kanker diatasi antara lain dengan kemoterapi dan operasi
pengangkatan. Data WHO menyebutkan 30% kasus kanker bisa dicegah dengan
menerapkan cara hidup sehat dan melakukan imunisasi untuk mencegah
infeksi penyebab kanker seperti virus penyebab hepatitis B (HBV) dan
human papilloma virus (HPV) penyebab kanker leher rahim.
Bergandengan
Riset oleh peneliti di Sekolah Farmasi Purdue University, Jerry
McLaughlin dan periset di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut
Teknologi Bandung, Prof Sulaksono Sastrodihardjo PhD yang mengungkap
potensi daun sirsak sebagai antikanker mendorong para herbalis untuk
menggunakan daun sirsak. Terapi dengan daun sirsak dilakukan secara
terintegrasi dengan pengobatan medis. Berbagai bukti empiris menunjukkan
kini daun sirsak menjadi harapan para pasien kanker menggapai
kesembuhan.
Benjolan di leher depan bagian kanan Cici Sukarsih karena menderita
kanker limfoma alias kanker kelenjar getah terus mengempis (baca Daun
Nona Usir Limfoma, hal 18-21). Kondisi Inge Susana yang menderita kanker
ovarium dan bermetastasis ke paru-paru pun terus membaik. Demikian pula
Andarini Kuswatdani (tumor hipofaring)
Keruan saja para herbalis mengombinasikan daun sirsak dengan herbal
lain, tergantung penyakit yang diderita pasien. Tujuannya supaya hasil
maksimal serta meminimalisir efek samping. Harap mafhum pada beberapa
pasien konsumsi daun tanaman anggota famili Annonaceae itu menyebabkan
keluhan lain. Misal demam pada hari ke-3 sampai 7 pascakonsumsi daun
sirsak secara tunggal atau hipotensi. Untuk mengatasinya turunkan
setengah dosis konsumsi.
Prapti Utami menggunakan herbal pendamping seperti keladitikus dan
sambiloto. Keladitikus antikanker, sambiloto berperan meningkatkan
imunitas tubuh. Prapti memberikan dalam bentuk simplisia untuk konsumsi
dengan cara merebus. Konsumsi herbal dibarengi dengan pengobatan medis.
Dokter dan herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Arijahja menyebutkan daun
sirsak memiliki kelebihan dibandingkan herbal antitumor dan antikanker
lain karena cakupan khasiatnya lebih luas. Temuputih misalnya mengandung
protein yang hanya efektif untuk mengganggu mitosis sel kanker yang
berasal dari kelenjar seperti kanker prostat dan pankreas alias
adenokarsinoma. Daun sirsak andal mengatasi kanker kelenjar juga kanker
yang berasal dari sel jaringan ikat seperti kanker payudara dan kanker
rahim.
Paulus Wahyudi Halim sudah meresepkan daun sirsak untuk kanker selama
10 tahun. Dokter yang pernah bertugas di Uganda dan Etiopia selama
8 tahun itu meresepkan untuk pasien kanker leher rahim, payudara, indung
telur, nasofaring, paru-paru, dan kolon. Pengalaman Paulus pada pasien
kanker kolon tingkat kesembuhan bisa mencapai 90%.
Paulus mengombinasikan daun sirsak dengan temulawak, temuputih,
sambiloto, pegagan, dan meniran. Pada pasien yang mengalami gangguan
pencernaan Paulus menyarankan konsumsi dalam bentuk air rebusan daun
sirsak. Bila pencernaan sehat silakan mengonsumsi dalam bentuk kapsul.
Para pasien disarankan untuk melanjutkan konsumsi daun sirsak meski
telah mengalami perbaikan kondisi. “Sebab pasien kanker tidak bisa
dinyatakan bebas kanker 100%,” kata Prapti Utami. Sel kanker tetap ada
hanya saja sedang tidur. Jika pasien lengah menjaga kondisi tubuh misal
stres dan pola makan tidak sehat sel kanker dapat terbangun lagi. (Evy Syariefa/Peliput: Andari Titisari dan Desi Sayyidati Rahimah)
Prevalansi penyakit tidak menular didominasi stroke, hipertensi, dan diabetes melitus
Keterangan foto :
- Kian banyak pasien kanker yang mengalami perbaikan kondisi kesehatan setelah mengonsumsi daun sirsak
- dr Prapti Utami, daun sirsak paling andal untuk atasi tumor, mioma, dan kista
Daun sirsak memang sudah terbukti bagus.
ReplyDeleteKalau sulit mencari daun sirsak kering dari pohonnya langsung, di sini ada bentuk teh celupnya >>
KLIK >> http://berkhasiat.web.id/jualan/jual-teh-daun-sirsak/
~ Atau yang lebih AMPUH LAGI, minyak daun sirsak + Habbatussauda + Propolis, klik di sini
~ atau kunjungi situs www.berkhasiat.web.id
~ atau langsung pesan sarang semut secara online ke 0813-80-262524 (Ryan) -- SMS/WhatsApp/Telegram/Line