Di tanah air, produk herbal
dari ling zhi sudah banyak beredar di pasaran, baik produk impor maupun
domestik. Sayangnya jumlah petani jamur ling zhi di Indonesia terbilang
masih sedikit. Budidaya ling zhi mungkin masih dianggap sebagai suatu
usaha baru, spekulatif dan beresiko. Hal ini bisa disebabkan oleh
kurangnya informasi, sosialisasi, pengetahuan, keragu raguan dan
sebagainya. Karena peluang pasar jamur ling zhi masih besar, tidak ada
salahnya kita belajar budidaya jamur ini.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia
mungkin belum mengenal tentang jamur ling zhi. Jamur ini bukan jamur
yang dapat dikonsumsi langsung seperti jamur tiram, merang, shitake,dll.
Jamur ling zhi (
Ganoderma lucidum)
sudah dikenal luas di berbagai negara, terutama di negara negara
produsen dan konsumen terbesar obat obat herbal atau tradisional,
seperti China, Jepang dan korea. Menurut buku Pengobatan Herbal
Tiongkok, ling zhi tercantum sebagai bahan obat nomor satu dari 365
bahan obat lainnya. Karena itu, ling zhi dijuluki sebagai jamur ajaib,
jamur seribu khasiat, jamur abadi, dan raja herbal yang ajaib.
Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)
Berikut ini akan diuraikan tahap tahap budidaya jamur ling zhi.
A. Media Tanam
Sebenarnya banyak jenis media tanam yang
bisa digunakan untuk menanam jamur ling zhi, seperti serbuk sabut
kelapa, serbuk kayu, jerami padi, ampas tebu, kapas, dll. Namun hal hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media tanam adalah segi
ekonomisnya, baik menyangkut biaya, kualitas maupun cara memperolehnya.
Berdasarkan pengalaman, media untuk pembuatan jamur ling zhi menggunakan formula sebagai berikut.
- Serbuk kayu sengon ( gergajian) 100 %
- Kapur pertanian ( dolomit) atau kapur bangunan ( dolosit) 3%
- Bekatul 15%
Berikut ini cara menyiapkan media tanam untuk budidaya jamur ling zhi.
1. Campur serbuk kayu, kapur, dan bekatul hingga rata.
2. Tambahkan air hingga kandungannya
60%, lalu campur rata. Ketepatan presentase air tersebut ditamdai dengan
kondisi media yang bila digenggam tidak keluar airnya dan ketika
dilepas tidak pecah.
3. Sterilkan atau komposkan dulu media
taman. Caranya, tutup media dengan plastik selama 3-7 hri. Tujuannya,
agar spora2 jamur patogen mati karena suhu media mencapai 70′C, dan agar
campuran media tadi terurai. Kadar air untuk media baglog jamur ling
zhi adalah 50 – 55%, dan setelah dikomposkan kadar air dalam media akan
turun.
4. Buka plastik media setelah 3-7 hri,
lalu masukkan media ke dalam polybag dengan kepadatan 70%. Sebaiknya
gunakan kantong plastik polypropylene (PP). Ketebalan plastik 0,5 mm
dengan ukuran 20 x 30 cm atau 18 x 35 cm .
5. Padatkan media di dalam kantong plastik hingga berbentuk seperti botol (baglog).
6. Pasang ring di leher kantong plastik,
lalu sumbat menggunakan kapas dan pasang penutup baglog agar air tidak
masuk ke dalam baglog sat diuapi. Baglog siap disterilisasi.
B. Sterilisasi
Setelah semua baglog siap, pekerjaan
selanjutnya adalah sterilisasi baglog dalam bak pengukus, atau ruang cor
beton atau drum. Prinsip kerjanya relatif sederhana, yakni memanfaatkan
panas uap air. Proses sterilisasi ini membutuhkan waktu 8-10 jam pada
suhu 105-110′C. Ketika suhu ruangan telah mencapai 100′C, pertahankan
selama 3-5 jam. Tapi tungu dulu, lamanya waktu sterilisasi ini
tergantung pada volume ruangan untuk sterilisasi baglog dan besar
kecilnya api. Dengan ruangan yang lebih kecil (misal drum yang
ditingkat hingga atas), maka waktu sterlisasi bisa lebih cepat karena
ruangan yang diuapi lebih kecil. Dan gunakan api yang besar dalam
kondisi tetap stabil selama masa sterilisasi, agar tekanan dan panas
tidak turun drastis. Jika turun drastis dalam waktu lama, biasanya
bakteri dan jamur2 patogen akan bertahan hidup. Itu artinya baglog anda
tidak steril dan gagal. Setelah selesai sterilisasi, buka penutup dan
diamkan beberapa jam.
sterilisasi sederhana dengan drum, kapasitas 180-185 baglog.
Pakai kayu
C. Inokulasi
Baglog yang sudah disterilisasi di bawa
ke ruang inokulasi atau ruang pengisian bibit. Pembibitan paing bagus
pada kondisi suhu baglog masih hangat hangat tai ayam, atau suhu antara
32-39′C. Jika terlalu dingin, pertumbuhan miselium akan terhambat
meskipun bisa tumbuh. Sebaiknya ruangan inokulasi dalam keadaan steril
dan sirkulasi udara ditutup agar tidak ada angin masuk yang bisa
berpotensi membawa bibit2 jamur atau kuman yang bisa mengkontaminasi
baglog saat proses inokulasi. Berikut ini tahap2 pengisian bibit ke
baglog.
1. Pegang botol bibit F3, lalu semprotkan alkohol ke botol tersebut.
2. Panaskan sesaat mulut botol di atas
api spirtus hingga sebagian kapas terbakar, lalu matikan. Tujuannya,
agar spora dan bakteri mati.
3. Buka kapas penyumbat botol yang
berisi bibit, lalu aduk aduk menggunakan stick dari besi pipih yang
sebelumnya sudah dipanasi di atas apiu spirtus.
4. Masukkan bibitdari botol ke baglog
hingga leher ring baglog penuh, dan bisa ring bisa digetar getarkan agar
bibit bisa tersebar merata di permukaan baglog. Setiap baglog diis
sekitar 10 gram bibit.
Ruang inokulasi dan inkubasi
Di tempat kami, ruang inokulasi dan
inkubasi dijadijan satu, untuk memperingan proses penataan di rak
inkubasi. Bila membeli baglog ( atau bisa disebut bibit F4), petani
tidak perlu lagi melakukan proses2 di atas. Baglog bisa langsung
ditempatkan di rumah jamur.
D. Inkubasi
Inkubasi adalah masa pemeraman, yakni
masa antara masa inokulasi hingga tumbuh miselium. Tempat inkubasi
sebaiknya gelap dan suhu ruangan relatif hangat, karena miselium jamur
akan tumbuh lebih cepat. Setelah 20 hari, biasanya miselium jamur sudah
tumbuh setengah dari baglog. Pada saat itulah, baglog siap dipindahkan
ke rumah jamur untuk dibudidayakan. Bila dalam waktu itu baglog tidak
ditumbuhi miselium, ada dari proses yang terbilang gagal.
E. Proses Budidaya di Kumbung
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika proses budidaya di kumbung agar ling zhi tumbuh dan berkembang secara normal.
- Kelembaban yang dibutuhkan adalah 80%.
Tempatkan higrumeter di dalam kumbung untuk mengetahiu dan memastikan
tingkat kelembaban udara stabil pada syarat yang ditentukan. Namun bagi
petani jamur yang telah bepengalaman, hal ini bukan masalah lagi karena
mereka sudah punya
sense yang cukup tajam. Khusus untuk
budidaya ling zhi di daerah dataran rendah yang suhunya terbilang
tinggi, petani dapat mempertahankan kelembaban dengan penyiraman/
pengkabutan sedikitnya 3 kali sehari. Namun jika musim hujan cukup 1-2
kali.
- Temperatur yang dibutuhkan sekitar 22 –
28 ‘C. Sebaiknya pertahankan temperatur sejak awal penanaman hingga
panen agar pertumbuhan jamur normal. Bila perlu, letakkan termometer di
rumah jamur.
- Pertumbuhan jamur ling zhi akan
maksimal jika pencahayaan di dalam rumah jamur agak gelap. Lampu
penerang justru tidak menguntungkan jika dipasang di dalam kumbung.
F. Pemeliaharaan
a.
Penyiraman
Dalam fase pemeliharaan, yang perlu
dilakukan adalah selalu menjaga suhu dan kelembaban rumah jamur hingga
ling zhi siap panen. Untuk daerah dataran rendah, penyiraman dilakukan
tiga kali sehari, yakni pagi (sekitar jam 08.00), siang (sekitar jam
12.00), dan sore (sekitar jam 15.00). Namun jika kondisi kumbung masih
lembab, cukum disiram 2 kali. Sedangkan untuk daerah dataran tinggi
tergantung kondisi setempat, jika sudah terpenuhi, tidak perlu lagi
melakukan penyiraman.
Gunakan selang panjang agar bisa
menjangkau setiap sudut ruangan rumah jamur. penyiraman diarahkan ke
seluruh bagian kumbung, lantai, dinding anyaman (gedek), dan termasuk
baglog.
b.
Pengontrolan Suhu dan Kelembaban
Suhu dan kelembaban baglog atau ruangan
kumbung harus selalu dikontrol, karena pertumbuhan jamur sangat
dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Jika perbedaan suhu di dalam dan
di luar kumbung masih di bawah 10′C, kondisi ini masih dianggap normal.
Namun jika kelembaban udara yang terlalu tinggi (diatas 80%), kondisi
ini akan memicu pertumbuhan mikroorganisme lainnya.
c.
Pembukaan Tutup Baglog atau Kapas Penyumbat
Setelah baglog dipenuhi miselium jamur
berwarna putih, buka penutup atau kapas penyumbat baglog. Setelah
dibuka, badan jamur akan keluar dan tumbuh lewat lubang baglog. Badan
jamur (
pin head) akan tumbuh 1-2 minggu setelah pembukaan tutup baglog.
G. Panen
Ling zhi yang dibudidayakan baik di
dataran rendah maupun tinggi, bia dipanen saat umur 3- 4 bulan, dihitung
sejak munculnya bakal jamur (
pin head). Pada umur tersebut,
sosokling zhi tampak besar dan perkembangannya cukup maksimal. Dari
pengalaman petani, setiap baglog dapat menghasilkan 40 gr ling zhi
kering. Panen ling zhi sangat mudah, panen dilakukan pagi hari agar bisa
langsung di jemur di terik matahari. caranya, potong pangkal tangkai
ling zhi tepat di ring baglog enggunakan pisau tajam. Bila jamur kotor,
cuci bersih menggunakan air sumur atau air PDAM, lalu keringkan langsung
dibawah terik matahari.
Jamur ling zhi yang siap panen tanda
fisik jamurnya adalah, bagian permukaan jamur berwarna merah merata,
tidak ada warna kuning di bagian ujung tudung jamur, karena itu tandanya
jamur masih dalam masa pertumbuhan (pelebaran tudung jamur). Bisa
dilihat pada gambar di bawah ini.
Ling zhi muda (tudung masih bisa melebar)
Tudung berwarna merah penuh (siap panen)
Perlu diingat, bagian yang dicuci hanya
permukaan atas ling zhi. Jangan mencuci bagian bawah, karena di bagian
tersebut zat zat yang berkhasiat obat tersimpan.
Belum ada tanggapan untuk "Budidaya Jamur Ling Zhi"
Post a Comment