Tahapan Budidaya
Tahapan budidaya jamur Ling zhi relatif
sama dengan jamur kayu lainnya yaitu meliputi persiapan media
(substrat), pencampuran media, pengomposan, pengantongan (logging),
sterilisasi, inokulasi bibit, inkubasi, pemeliharaan tubuh buah, dan
panen.
1. Persiapan Media
Beberapa formula media tanam jamur Ling zhi yang dapat digunakan diantaranya :
|
Serbuk gergaji |
Dedak |
Jagung |
Urea |
TSP |
Air kelapa |
Kapur |
Formula 1 |
80% |
15% |
5% |
1% |
_ |
5% |
5% |
Formula 2 |
80% |
10% |
10% |
_ |
_ |
5% |
_ |
Formula 3 |
100 kg |
10 kg |
_ |
_ |
0,5 kg |
_ |
1 kg |
Formula 4 |
100 kg |
_ |
_ |
0,6 kg |
0,5 kg |
_ |
1 kg |
Formula 5 |
100 kg |
10 kg |
_ |
_ |
_ |
5 liter |
1 kg |
2. Pencampuran media
Bahan-bahan untuk media tanam harus
tercampur dengan baik dan diaduk sehomogen mungkin dengan penambahan
air. Pemberian air harus pas. tidak terlalu banyak dan juga tidak
terlalu sedikit. Indikator penambahan air yang cukup yaitu jika media
digenggam kemudian genggaman dibuka media tidak sampai hancur
(menggumpal) tetapi ketika di kepal media tidak sampai meneteskan air.
Biasanya untuk 100 kg serbuk gergaji kering, diperlukan dua ember air
atau kadar air antara 60-70%.
3. Pengomposan
Setelah media tanam tercampur dengan
baik, selanjutnya lakukan proses pengomposan. Pengomposan harus
dilakukan di tempat yang bersih. Media dapat dikomposkan dengan dua
cara, pertama pengomposan dapat dilakukan dengan menyimpan media
langsung di atas lantai yang bersih kemudian di tutup dengan terpal,
plastik, atau karung goni. Cara kedua dengan memasukkan media tanam ke
dalam karung goni dan disimpan di tempat yang bersih dan terlindung.
Pengomposan dilakukan selama 2-5 hari dan diaduk setiap hari.
Proses pengomposan dapat membantu
mengurangi kontaminasi oleh mikroba liar dan juga membantu penguraian
beberapa senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah
diserap oleh jamur tiram. Proses pengomposan yang baik akan menghasilkan
media tanam yang steril dan menghasilkan suhu media hingga 70°C.
4. Pengantongan (logging)
Pengantongan media tanam dilakukan dengan
memasukkan media ke dalam kantung plastik polipropilen (PP) tahan
panas. Proses tersebut harus dilakukan dengan cepat untuk meminimalkan
pendinginan. Ukuran kantung plastik yang digunakan bervariasi dari
ukuran kecil hingga besar. Kantung plastik diisi media sebanyak ¾ bagian
kemudian dipadatkan secara manual ataupun dengan mesin pengepres.
Setelah itu bagian atas diberi ring bambu/pipa PVC dan di tutup dengan
kapas sebagai tempat memasukkan bibit atau tempat keluarnya jamur.
setelah itu diikat dengan karet.
5. Sterilisasi/pasteurisasi
Sterilisasi/Pasteurisasi dapat dilakukan
dengan menggunakan drum bekas minyak tanah yang diberi alas pemisah
untuk memisahkan air dan media tanam. Media tanam yang telah dipadatkan
disusun dalam drum lalu dikukus selama ±8 jam dengan suhu 80-100 °C.
Proses sterilisasi bertujuan untuk menghasilkan media yang bebas hama
dan penyakit serta menghilangkan asam dan racun berbahaya. Setelah
sterilisasi, media tanam dibiarkan dingin secara perlahan hingga sama
dengan suhu ruang.
6. Inokulasi Bibit
Inokulasi merupakan proses penanaman
bibit ke dalam media tanam. Proses inokulasi dilakukan secara aseptik
/steril. Usahakan ruangan sebersih mungkin. Bila memungkinkan peralatan
maupun ruangan isolasi disemprot alkohol terlebih dahulu. Selama proses
ini usahakan menutup mulut dengan masker atau minimal tidak berbicara
berlebihan untuk menghindari kontaminasi yang berasal dari uap mulut.
Suhu yang baik untuk melakukan inokulasi
yaitu ketika media tanam berada pada suhu 27°C-38°C atau kondisi
hangat-hangat kuku. Jika suhu media tanam dibawah 26°C, pertumbuhan
bibit dan miselium menjadi tertunda. Sedangkan jika suhu di atas 39°C,
bibit jamur dan miselium akan mati.
Inokulasi dilakukan dengan memasukkan
bibit sebanyak 1-3 sendok makan ke dalam lubang yang telah diberi
cincin bambu/pipa atau bisa juga dengan menebarkannya di atas permukaan
media hingga merata kemudian menutup kembali lubang ring bambu dengan
kapas.
Setelah diberi inokulan (bibit), media
ditutup kembali. Media yang sudah steril jangan dibiarkan terlalu lama
terkena udara luar karena dapat mengakibatkan kontaminasi hama, penyakit
atau tumbuhnya spora jamur lain yang tidak diinginkan.
7. Inkubasi
Baglog yang telah diinokulasi bibit
jamur selanjutnya diinkubasi di dalam ruangan/kumbung jamur yang bersih.
Inkubasi dilakukan dengan menempatkan baglog pada permukaan rak. Baglog
dapat disusun dengan cara dimiringkan dan ditumpuk sehingga mulut
baglog mengarah ke luar rak, atau diatur berbaris dengan mulut baglog
mengarah ke atas.
Pada masa inkubasi, suhu ruang/kumbung
jamur dijaga antara 24°C-28°C, dengan kelembaban udara 80%-90%.
Pertumbuhan miselium ling zhi yang baik ditandai dengan miselium
berwarna putih yang tumbuh merata keseluruh media tanam. Setelah 30-50
hari masa inkubasi, miselium sudah memenuhi media tanam. Selanjutnya
kapas dan cincin penutup dilepaskan dan lakukan pemeliharaan baglog
dengan melakukan penyiraman agar suhu dan kelembaban ruangan tetap dalam
kondisi optimal.
8. Panen dan Pasca Panen
Ling zhi termasuk jamur yang memiliki
pertumbuhan yang lambat tetapi memiliki ketahanan terhadap kondisi
kering. Ling Zhi baru bisa dipanen setelah 2,5 bulan setelah pembukaan
kapas dan cincin penutup. Rentang waktu 5-7 hari, primordia/bakal tubuh
buah mulai terlihat. Tudung jamur yang berwarna putih, semakin lama
semakin melebar dan membesar dan akan tetap berwarna putih hingga umur 2
bulan. Selanjutnya sedikit demi sedikit permukaan tudung jamur akan
berubah menjadi merah yang merupakan tanda jamur sudah dapat di panen.
Rial Aditya & Winda Agustiani
Belum ada tanggapan untuk "BUDIDAYA JAMUR LING ZHI / REISHI / GANODERMA LUCIDUM BAGIAN 3"
Post a Comment