Penyakit yang Menyerang Tanaman Durian
Umumnya penyakit yang menyerang tanaman durian disebabkan oleh cendawan.
Perlindungan tanaman terhadap penyakit dapat dilakukan dengan memilih
varietas tanaman yang resiten terhadap penyakit; menanam tanaman yang
disukai oleh penyakit untuk mengalihkan serangan; menggunakan pestisida
dan membuat kondisi lingkungan yang tidak disukai oleh patogen penyakit.
Beberapa penyakit yang menyerang tanaman durian adalah :
1. Kanker Batang dan Mati Pucuk, penyakit yang disebabkan oleh cendawan
Phytophthora palmifora ini merupakan penyakit utama yang paling ditakuti
oleh petani durian karena dapat menyebabkan kematian tanaman hingga
50%. Tanaman yang terinfeksi ditandai dengan adanya luka di kulit batang
bagian bawah dekat tanah. Luka tersebut mengeluarkan lendir berwarna
merah, batang tanaman membusuk, kayunya terbuka dan warna merah
kecoklatan dengan bintik merah atau ungu apabila serangan sudah parah.
Setelah batang tanaman busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun
layu, kemudian rontok dan akhirnya tanaman mati. Cendawan ini biasanya
menyerang tanaman yang digunakan untuk batang bawah. Pengendalian
dilakukan dengan menjaga sanitasi kebun, memperlebar jarak tanaman,
menekan gulma, memangkas tanaman juga dengan menyemprotkan fungisida
pada tanaman atau dengan mengoleskannya pada batang yang sudah luka dan
kemudian menutupnya dengan parafin.
2. Busuk Akar, disebabkan oleh cendawan Pythium vexans dan cendawan
Fusarium sp, menyerang tanaman yang masih berupa bibit maupun tanaman
dewasa. Serangan ditandai dengan bercak nekrotik yang dimulai pada ujung
akar lateral, jika akar dibelah di bagian korteks akan tampak warna
coklat dan dibagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan
bercak coklat . Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan menyemprotkan
fungisida berbahan aktif metalaxyl, fosetyl aluminium atau etridiazole
sesuai dengan dosis yang tertera di kemasan. Penyakit busuk akar dapat
menyebabkan kematian langsung pada pohon, tanaman yang sudah terserang
dan mati sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar dan bekas lubang
tanaman ditaburi kapur. Pada musim hujan sebaiknya sistem drainase
diperbaiki untuk mencegah kelebihan air dan mengurangi resiko serangan.
3. Bercak Daun, disebabkan oleh cendawan Colletorichum durionis. Gejala
penyakit ini ditandai dengan timbulnya bercak-bercak besar kering pada
daun tanaman yang akhirnya menjadi lubang. Serangan ini dapat
menyebabkan terganggunya fotosintesis tanaman. Pengendalian penyakit ini
dilakukan dengan memotong bagian tanaman yang terserang atau dapat
menyemprotkan fungisida yang berbahan aktif tembaga sep[erti Dhitane
M-45 sesuai dengan dosis yang tertera di kemasan.
4. Penyakit Jamur Upas, sering disebut dengan penyakit pink disease.
Gejala yang ditimbulkan oleh serangan penyakit jamur upas dalah berupa
keluarnya cairan berwarna kuning dari bagian batang yang terserang.
Cairan ini diselimuti dengan benang-benang jamur dengan warna mengkilap
berbentuk seperti sarang laba-laba. Benang-benang tersebut akan berubah
warna menjadi merah muda atau pink apabila pada kelembaban tinggi.
Serangan cendawan ini dapat menyebabkan kematian cabang. Penanggulangan
dapat dilakukan dengan mengoleskan fungisida berbahan aktif tembaga di
bagian yang terserang, mengurangi kelembaban di areal penanaman,
memotong bagian yang terserang dan menyemprot tanaman dengan fungisida
seperti Dhitane M-45 atau Vitigran Blue sesuai dosis yang tyertera
dikemasan.
5. Akar Putih, disebabkan serangan cendawan Rigodoporus lignosus dan
Basidiomucetes dari genus Polyporaceae. Akibat dari serangan cendawan
ini daun menjadi kuning, kemudian coklat, mengkerut dan akhitnya gugur.
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan membuang semua tanaman inang
cendawan dari areal kebun ketika pembukaan lahan. Umumnya yang menjadi
tanaman inang cendawan ini antara lain adalah karet, albasia, cabai,
lada, singkong, kopi, rambutan, belimbing, mangga dan pepaya.
Pengendalian dilakukan dengan melakukan penyemprotan pada tanaman yang
terserang dan tanaman inang dengan fiungisida berbahan aktif tridemorph,
triadimefon, propiconazole atau triazole dengan dosis sesuai petunjuk
di kemasan.
6. Busuk Buah, penyakit busuk buah disebabkan oleh cendawan Phytophthora
palmivora, gejala serangan penyakit ini ditandai dengan adanya
bercak-bercak kebasahan berwarna coklat kehitaman dikulit buah. Setelah
beberapa lama buah akan kebasahan dan bagian y6ng diserang membentuk
miselium dan spongaria berwarna putih. Pengendalian penyakit dilakukan
dengan menyemprotkan fungisida dibarengi dengan insektisida untuk
membunuh serangga dan siput yang menjadi vektor cendawan. Buah yang
telah terinfeksi segera dibuang dan dimusnahkan.
7. Penyakit Fisiologis, umumnya menyerang bagian daun dan buah, yang
disebabkan oleh kekurangan salah satu unsur mikro, pengaruh cuaca dan
pengaruh agroklimat seperti jenis tanah yang tidak cocok, atau
ketinggian lokasi yang tidak tepat). Beberapa penyakit fisiologis yang
menyerang tanaman durian adalah : ujung daun mengering, berwarna coklat,
umumnya karena kekurangan unsur mikro Zn atau kekurangan air.
Penanggulangan dilakukan dengan menyemprotkan unsur mikro Zn atau
melakukan penyiraman sampai kebutuhan air terpenuhi. Wet care, menyerang
pada musim hujan, penyebabnya adalah kelebihan air atu kekurangan unsur
kalium. Buah yang terserang lembek dan basah, penangulangan dilakukan
dengan menyemprotkan kalium dan mencegah kelebihan air dengan membuat
saluran drainase, Daging buah keras, ditandai mengerasnya beberapa
bagian buah durian, warna buah lebih putih, pucat, kering dan rasanya
hambar. Penyakit ini terjadi diakibatkan buah memiliki jumlah bii yang
banyak, atau kekurangan kalium dan magnesium, penyakit ini baru dapat
diketahui setelah buah dibelah. Tip Burn, diduga disebabkan karena
proses masaknya buah terlalu cepat serta kekurangan air dan nutrisi pada
saat pembentukan buah. Akibat serangan penyakit ini dibagian ujung
daging buah terdapat titik atau bercak coklat kehitaman.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Penyakit yang Menyerang Tanaman Durian"
Post a Comment