Sunday, December 30, 2012

Pengaruh Masalah Global Terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional



Pengaruh Masalah Global Terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional

Oleh:Yoni Elviandri
Dewasa ini, pada tahun 2012 perekonomian Indonesia menghadapi suatu permasalahan yang cukup tinggi akibat isu krisis hutang dan anggaran difisit dunia yang melanda pada tahun 2011 lalu. Negara-negara yang terkena isu krisis ini sebagian besar adalah negara Uni Eropa dengan defisit anggaran rata-rata tercatat 6,4 persen dari PDB dan Amerika Serikat dengan defisit anggaran sebesar 1,3 triliun dollar AS atau sekitar 8,6 persen dari PDB.
Hal ini mempunyai pengaruh besar yang berdampak pada perekonomian nasional. Karena pada kesempatan yang sama, Indonesia dengan kekuatan pasar domestiknya mengalami suatu masa transisi dimana daya beli masyarakat cukup tinggi. Dan dengan adanya konsolidasi fiskal, yang disertai juga injeksi likuiditas dalam bentuk pinjaman kepada Bank Sentral Eropa (ECB), kepada perbankan di Uni Eropa hanya dengan bunga 1 persen. Hal ini memberikan suatu peluang untuk masuknya dana tersebut ke Indonesia. Dan siap atau tidak Indonesia harus segera mempersiapkan diri jika suatu saat nanti, pasar domestik akan diserbu oleh investor asing.
Potensi dan Tantangan Global yang akan Dihadapi Indonesia
Banyak yang memprediksi bahwa pada tahun 2012 ini perkembangan perekonomian Indonesia akan meningkat. Karena didukung oleh berbagai faktor diantara nya adalah kinerja makro yang semakin menguat, ketika pertumbuhan ekonomi dunia di berbagai negara mengalami defisit yang cukup tajam, namun pertumbuhan ekonomi nasional malah tumbuh dengan positif. Menurut Bank Dunia, jumlah penduduk Indonesia dengan pengeluaran antara 2 hingga 20 dollar AS per hari meningkat sebanyak 50 juta antara tahun 2003-2010 hingga mendekati 2012. Dan hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi ditahun 2010 mencapai angka 5,9 persen dan meningkat pada tahun 2011 dengan 6,5 persen. Hal ini juga disertai dengan penurunan inflasi dan cadangan devisa dari berbagai sektor perekonomian yang kian bertambah bahkan menembus angka diatas 100 miliar dollar Amerika Serikat.
Di sisi lain, tantangan ke depan pembangunan ekonomi Indonesia tidaklah mudah untuk diselesaikan. Dinamika ekonomi domestik dan global yang selalu dinamis mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap perubahan. Yang berarti bahwa Indonesia dengan pasar domestik yang kian meningkat akan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan pasar impor yang dalam hal ini akan lebih banyak tertuju pada negara-negara Asia Timur seperti China, India dan Jepang karena partner mereka dari negara eropa telah melemah.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh negara dengan wilayah dan penduduk yang besar seperti Indonesia ini adalah memanfaatkan sumberdaya manusia serta lahan yang ada. Saat ini sekitar 50 persen tenaga kerja di Indonesia masih berpendidikan sekolah dasar dan hanya sekitar 9 persen yang berpendidikan diploma/sarjana. Kualitas sumber daya manusia inilah yang harus ditingkatkan karena potensi penduduk yang besar dapat dimanfaatkan untuk membangun perekonomian Indonesia. Dan persoalan itu sangat erat hubungannya dengan infrastruktur yang ada seperti rumah sakit, sarana pendidikan dan lainnya. Hal inilah yang menjadi persoalan saat ini, karena ketidak merataan pembangunan disetiap daerah .
Infrastruktur adalah tantangan utama yang harus mendapatkan perhatian pemerintah karena dapat mendorong konektivitas antar wilayah sehingga dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia. Penyediaan infrastruktur yang baik akan mendorong konektivitas serta akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, dan mempercepat gerak ekonomi. Rencana pemerintah untuk membangun berbagai proyek infrastuktur harus terealisasi bukan hanya sebagai rencana-rencana penuh khayal namun harus ada suatu inovasi dan gebrakan baru dalam kebijakan jangka pendek yang nantinya dapat terlaksana sesuai konsep yang telah direncanakan.
Kasus ambruknya jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur menjadi salah satu contoh hambatan utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dari bidang infrastruktur. Salah satu penyebab hal ini adalah mungkin adanya korupsi atau penyelewengan dana yang diberikan sehingga infrastruktur yang seharusnya bisa bertahan dalam jangka waktu lama hanya bisa mampu bertahan sebentar dan dibangun seadanya. Ini adalah praktik miris yang tentunya menjadi salah satu tantangan Indonesia kedepannya. Karena korupsi seakan telah membudaya, semakin besar tingkat korupsi di suatu negara, pertumbuhan ekonominya akan semakin tidak menunjukkan signifikan..
Program Unggulan Pemerintah Untuk meningkatkan Ekonomi Nasional
Sesuai dengan visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, maka visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”. Melalui percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi ini, perwujudan kualitas pembangunan manusia Indonesia sebagai bangsa yang maju tidak saja melalui peningkatan pendapatan dan daya beli semata, namun dibarengi dengan membaiknya pemerataan dan kualitas hidup seluruh bangsa. Sehingga kesejahteraan menjadi hal yang mutlak harus dirasakan oleh segenap warga negara tanpa pembedaan sama sekali. Hal ini tertuang dalam peraturan presiden Republik Indonesia nomor 32 tahun 2011 tanggal 20 Mei 2011.
Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI yang diluncurkan pemerintah merupakan program yang bagus dan sempurna namun memerlukan suatu keputusan yang tepat serta reformasi birokrasi agar MP3EI dapat diimplementasikan dengan benar. Jika rencana ini dapat berjalan baik, saya sangat optimis jika pemerintah akan memiliki kinerja sektor ekonomi lebih baik dan lebih mumpuni dibanding tahun 2011 dan jika dapat terlaksana sesuai konsep yang akan dijalankan maka perekonomian Indonesia mampu tumbuh pada kisaran angka 6-8 persen .
Yang menjadi masalah sekarang adalah proyek MP3EI yang dijalankan pemerintah ini perjalanannya masih setengah-setengah dan terhambat karena masih banyak keputusan-keputusan yang belum dilakukan pemerintah untuk menarik banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri yang bisa masuk kedalam nya.
Optimalisasi Potensi Pertanian sebagai penghela pembangunan ekonomi nasional
Tingginya angka kemiskinan adalah salah satu contoh dari buruknya penataan perekonomian. Maka dibutuhkan berbagai upaya untuk menekan angka kemiskinan tersebut. Di tahun 2011 upaya tersebut belum dilakukan dengan maksimal, ada banyak sektor yang perlu ditingkatkan yaitu pertanian terpadu. Bidang pertanian terpadu yang dimaksudkan disini adalah bidang pertanian secara umum yang mencakup perikanan, kelautan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya alam yang sangat melimpah, Sampai tahun 2010, Bidang pertanian dan perkebunan Indonesia masih menjadi salah satu produsen besar di dunia untuk berbagai komoditas, antara lain kelapa sawit (penghasil dan eksportir terbesar di dunia) dan memiliki cadangan energi yang sangat besar untuk pemanfaatan bidang industri seperti batubara,gas alam dan wilayah perairan yang dalam hal ini selain menjadi alat transportasi juga memiliki berbagai jenis biota laut lainnya tersebar di wilayah perairan Indonesia. Pun juga dengan sektor kehutanan, Indonesia bahkan menjadi salah satu paru-paru dunia. Banyak negara yang tidak rela jika hutan Indonesia rusak itu sebagai pertanda bahwa hutan serta seluruh ekosistem yang ada di dalamnya sangat di butuhkan oleh masyarakat dunia.
Dan sekarang yang menjadi PR besar bagi pemerintah dan kita selaku masyarakat Indonesia adalah bagaimana memanfaatkan semua kekayaan tersebut dengan baik sehingga pembangunan perekonomian nasional dapat hidup kembali. Tidak dinikmati oleh pihak asing yang mengerut keuntungan. Banyak cara yang bisa dilakukan, dan itu semua tergantung pada kredibilitas pemerintah sebagai pemegang kebijakan , serius atau tidaknya untuk memanfaatkan semua potensi yang ada.

No comments:

Post a Comment