Pengaruh Masalah Global Terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional
Oleh:Yoni Elviandri
Dewasa ini, pada tahun 2012 perekonomian Indonesia menghadapi
suatu permasalahan yang cukup tinggi akibat isu krisis hutang dan
anggaran difisit dunia yang melanda pada tahun 2011 lalu. Negara-negara
yang terkena isu krisis ini sebagian besar adalah negara Uni Eropa
dengan defisit anggaran rata-rata tercatat 6,4 persen dari PDB dan
Amerika Serikat dengan defisit anggaran sebesar 1,3 triliun dollar AS
atau sekitar 8,6 persen dari PDB.
Hal ini mempunyai pengaruh besar yang berdampak pada
perekonomian nasional. Karena pada kesempatan yang sama, Indonesia
dengan kekuatan pasar domestiknya mengalami suatu masa transisi dimana
daya beli masyarakat cukup tinggi. Dan dengan adanya konsolidasi fiskal,
yang disertai juga injeksi likuiditas dalam bentuk pinjaman kepada Bank
Sentral Eropa (ECB), kepada perbankan di Uni Eropa hanya dengan bunga 1
persen. Hal ini memberikan suatu peluang untuk masuknya dana tersebut
ke Indonesia. Dan siap atau tidak Indonesia harus segera mempersiapkan
diri jika suatu saat nanti, pasar domestik akan diserbu oleh investor
asing.
Potensi dan Tantangan Global yang akan Dihadapi Indonesia
Banyak yang memprediksi bahwa pada tahun 2012 ini perkembangan
perekonomian Indonesia akan meningkat. Karena didukung oleh berbagai
faktor diantara nya adalah kinerja makro yang semakin menguat, ketika
pertumbuhan ekonomi dunia di berbagai negara mengalami defisit yang
cukup tajam, namun pertumbuhan ekonomi nasional malah tumbuh dengan
positif. Menurut Bank Dunia, jumlah penduduk Indonesia dengan
pengeluaran antara 2 hingga 20 dollar AS per hari meningkat sebanyak 50
juta antara tahun 2003-2010 hingga mendekati 2012. Dan hal ini
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi ditahun 2010 mencapai angka 5,9
persen dan meningkat pada tahun 2011 dengan 6,5 persen. Hal ini juga
disertai dengan penurunan inflasi dan cadangan devisa dari berbagai
sektor perekonomian yang kian bertambah bahkan menembus angka diatas 100
miliar dollar Amerika Serikat.
Di sisi lain, tantangan ke depan pembangunan ekonomi Indonesia
tidaklah mudah untuk diselesaikan. Dinamika ekonomi domestik dan global
yang selalu dinamis mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap
perubahan. Yang berarti bahwa Indonesia dengan pasar domestik yang kian
meningkat akan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan pasar impor yang
dalam hal ini akan lebih banyak tertuju pada negara-negara Asia Timur
seperti China, India dan Jepang karena partner mereka dari negara eropa
telah melemah.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh negara dengan wilayah dan
penduduk yang besar seperti Indonesia ini adalah memanfaatkan sumberdaya
manusia serta lahan yang ada. Saat ini sekitar 50 persen tenaga kerja
di Indonesia masih berpendidikan sekolah dasar dan hanya sekitar 9
persen yang berpendidikan diploma/sarjana. Kualitas sumber daya manusia
inilah yang harus ditingkatkan karena potensi penduduk yang besar dapat
dimanfaatkan untuk membangun perekonomian Indonesia. Dan persoalan itu
sangat erat hubungannya dengan infrastruktur yang ada seperti rumah
sakit, sarana pendidikan dan lainnya. Hal inilah yang menjadi persoalan
saat ini, karena ketidak merataan pembangunan disetiap daerah .
Infrastruktur adalah tantangan utama yang harus mendapatkan
perhatian pemerintah karena dapat mendorong konektivitas antar wilayah
sehingga dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia.
Penyediaan infrastruktur yang baik akan mendorong konektivitas serta
akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat
meningkatkan daya saing produk, dan mempercepat gerak ekonomi. Rencana
pemerintah untuk membangun berbagai proyek infrastuktur harus
terealisasi bukan hanya sebagai rencana-rencana penuh khayal namun harus
ada suatu inovasi dan gebrakan baru dalam kebijakan jangka pendek yang
nantinya dapat terlaksana sesuai konsep yang telah direncanakan.
Kasus ambruknya jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur
menjadi salah satu contoh hambatan utama pertumbuhan ekonomi Indonesia
dari bidang infrastruktur. Salah satu penyebab hal ini adalah mungkin
adanya korupsi atau penyelewengan dana yang diberikan sehingga
infrastruktur yang seharusnya bisa bertahan dalam jangka waktu lama
hanya bisa mampu bertahan sebentar dan dibangun seadanya. Ini adalah
praktik miris yang tentunya menjadi salah satu tantangan Indonesia
kedepannya. Karena korupsi seakan telah membudaya, semakin besar tingkat
korupsi di suatu negara, pertumbuhan ekonominya akan semakin tidak
menunjukkan signifikan..
Program Unggulan Pemerintah Untuk meningkatkan Ekonomi Nasional
Sesuai dengan visi pembangunan nasional yang tertuang dalam
Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025, maka visi Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah “Mewujudkan Masyarakat Indonesia
yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”. Melalui percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi ini, perwujudan kualitas pembangunan manusia
Indonesia sebagai bangsa yang maju tidak saja melalui peningkatan
pendapatan dan daya beli semata, namun dibarengi dengan membaiknya
pemerataan dan kualitas hidup seluruh bangsa. Sehingga kesejahteraan
menjadi hal yang mutlak harus dirasakan oleh segenap warga negara tanpa
pembedaan sama sekali. Hal ini tertuang dalam peraturan presiden
Republik Indonesia nomor 32 tahun 2011 tanggal 20 Mei 2011.
Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia atau MP3EI yang diluncurkan pemerintah merupakan
program yang bagus dan sempurna namun memerlukan suatu keputusan yang
tepat serta reformasi birokrasi agar MP3EI dapat diimplementasikan
dengan benar. Jika rencana ini dapat berjalan baik, saya sangat optimis
jika pemerintah akan memiliki kinerja sektor ekonomi lebih baik dan
lebih mumpuni dibanding tahun 2011 dan jika dapat terlaksana sesuai
konsep yang akan dijalankan maka perekonomian Indonesia mampu tumbuh
pada kisaran angka 6-8 persen .
Yang menjadi masalah sekarang adalah proyek MP3EI yang dijalankan
pemerintah ini perjalanannya masih setengah-setengah dan terhambat
karena masih banyak keputusan-keputusan yang belum dilakukan pemerintah
untuk menarik banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri yang
bisa masuk kedalam nya.
Optimalisasi Potensi Pertanian sebagai penghela pembangunan ekonomi nasional
Tingginya angka kemiskinan adalah salah satu contoh dari buruknya
penataan perekonomian. Maka dibutuhkan berbagai upaya untuk menekan
angka kemiskinan tersebut. Di tahun 2011 upaya tersebut belum dilakukan
dengan maksimal, ada banyak sektor yang perlu ditingkatkan yaitu
pertanian terpadu. Bidang pertanian terpadu yang dimaksudkan disini
adalah bidang pertanian secara umum yang mencakup perikanan, kelautan,
peternakan, perkebunan dan kehutanan.
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya alam yang sangat melimpah,
Sampai tahun 2010, Bidang pertanian dan perkebunan Indonesia masih
menjadi salah satu produsen besar di dunia untuk berbagai komoditas,
antara lain kelapa sawit (penghasil dan eksportir terbesar di dunia) dan
memiliki cadangan energi yang sangat besar untuk pemanfaatan bidang
industri seperti batubara,gas alam dan wilayah perairan yang dalam hal
ini selain menjadi alat transportasi juga memiliki berbagai jenis biota
laut lainnya tersebar di wilayah perairan Indonesia. Pun juga dengan
sektor kehutanan, Indonesia bahkan menjadi salah satu paru-paru dunia.
Banyak negara yang tidak rela jika hutan Indonesia rusak itu sebagai
pertanda bahwa hutan serta seluruh ekosistem yang ada di dalamnya sangat
di butuhkan oleh masyarakat dunia.
Dan sekarang yang menjadi PR besar bagi pemerintah dan kita
selaku masyarakat Indonesia adalah bagaimana memanfaatkan semua kekayaan
tersebut dengan baik sehingga pembangunan perekonomian nasional dapat
hidup kembali. Tidak dinikmati oleh pihak asing yang mengerut
keuntungan. Banyak cara yang bisa dilakukan, dan itu semua tergantung
pada kredibilitas pemerintah sebagai pemegang kebijakan , serius atau
tidaknya untuk memanfaatkan semua potensi yang ada.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pengaruh Masalah Global Terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional"
Post a Comment