Dengan bobot empat kali semangka biasa, Citrulus lunatus itu pantas
menyandang rekor buah terbesar dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Ir Dwi Kartika M Ghazalie bagai tengah menggendong seekor kambing
saat membawa sebuah semangka ke dalam gedung MURI di Jakarta. Tiga
rekannya juga membawa buah serupa. Dengan ukuran raksasa, jelas semangka
itu mengundang perhatian para penghuni gedung. “Saya belum pernah
melihat semangka sebesar itu,” ujar Dwi menirukan komentar seorang
anggota staf di gedung itu.
Semangka itu berbobot 30 kg-setara 3-4 kali semangka biasa yang
bobotnya 5-8 kg. Bentuknya seperti sansak tinju tapi lebih pendek dan
membulat. Kelir hijau muda kekuningan di antara warna hijau tua yang
jadi ciri khas kulit buah tanaman anggota famili Cucurbitaceae
menegaskan itu memang buah kerabat melon. Pada November 2011 itu, sang
tembikai jumbo mendapat piagam sebagai semangka terbesar di Indonesia
yang diserahkan oleh Deputi Manajer MURI, Ariyani Siregar.
Induk besar
Semangka bergalur G02 itu hasil pemuliaan PT Tunas Agro Persada pada
2009. Buah tanaman kerabat mentimun itu lahir dari hasil perkawinan
silang antara dua jenis plasma nutfah semangka di tanahair. Sayang, Dwi
enggan menyebutkan nama varietas kedua induk. Salah satu induk G02
memiliki karakter berbuah besar, tapi rasanya kurang manis. Sementara
induk lain berbuah kecil, tapi rasanya manis. Dari beberapa kali
persilangan, terpilihlah G02 yang memiliki karakter seperti yang
diinginkan: besar bercita rasa manis.
Karakter buah besar diincar karena saat itu semangka terbesar yang
beredar di pasar paling pol 10 kg per buah. “Ini menjadi tantangan,”
kata Dwi. Ahli buah dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Roedhy Purwanto MSc,
pernah mendapatkan semangka berbobot 17 kg di Jepang. Di mancanegara
petani memang kerap mengadakan lomba buah teraksasa. Sebuah situs
menceritakan kemenangan pasangan ayah dan anak, Bernie dan Matt Davies
yang memecahkan rekor semangka terbesar pada sebuah festival di
Queensland, Australia, berkat semangka berbobot 87 kg dari kebun mereka.
Si jumbo dari Tunas Agro Persada berwarna merah dan bertekstur juicy.
Bentuk buah lonjong dengan kulit buah bergaris. Kulit buahnya relatif
tebal, yakni sekitar 2,5 cm. G02 tergolong semangka berbiji dengan
jumlah 300-400 biji per butir.
Tingkat kemanisan semangka raksasa itu 10o briks, lebih rendah dibandingkan kadar kemanisan semangka “normal” yang dapat mencapai 12o
briks. Menurut Roedhy untuk buah berbobot lebih dari 20 kg, tingkat
kemanisan G02 tergolong cukup baik. “Untuk mendapatkan buah jumbo dengan
tingkat kemanisan 120 briks sulit, perlu penelitian panjang,” tutur doktor bidang Fisiologi Tanaman dari Ehime University, Jepang, itu.
Roedhy menuturkan semangka ber-ukuran jumbo bisa saja diperoleh
dengan cara memberikan larutan kolkhisin-senyawa alkaloid-pada pucuk
bibit. Perlakuan itu dapat menghasilkan semangka tetraploid atau
memiliki gen rangkap empat. “Gen rangkap empat membuat bobot semangka
lebih besar, tapi belum tentu rasanya manis,” kata mantan Kepala Pusat
Kajian Hortikultura Tropika IPB itu. Untuk menghasilkan semangka jumbo
dan bercita rasa manis secara genetik, perlu persilangan berkali-kali
hingga menemukan turunan yang memiliki karakter idaman.
Sosok tanaman G02 bongsor. Ukuran daun dan batangnya 1,5 kali ukuran
tanaman semangka biasa. Untuk menopang pertumbuhannya, tanaman kerabat
mentimun itu perlu energi lebih banyak. Dwi menguji coba penanaman G02
di lahan seluas 1.000 m2 dengan jarak tanam 1 m x
4 m. Pemberian pupuk dua kali lebih banyak ketimbang dosis pemupukan
semangka biasa. Misalnya kebutuhan pupuk kandang per lubang tanam per
tanaman menjadi 4 kg; semangka biasa cukup 2 kg.
Seleksi buah
Dari 250 tanaman Dwi memanen 6,25 ton buah 80 hari pascatanam. Untuk
mendapatkan semangka berbobot rata-rata 25 kg buah, Dwi melakukan
seleksi bunga dan buah. Penanggung jawab riset dan pengembangan PT Tunas
Agro Persada itu hanya memelihara bunga yang muncul saat tanaman
berumur 30-40 hari setelah tanam. Jarak minimal dari pangkal batang 2
m. “Pada umur itu kondisi tanaman cukup kuat untuk menopang pembesaran
bobot buah,” kata alumnus Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya itu.
Bunga yang muncul pada saat tanaman berumur dua minggu setelah tanam
dan bunga-bunga yang muncul di ujung batang dibuang. Bunga awal
pertumbuhannya kurang bagus karena tanaman belum memiliki nutrisi cukup
untuk perkembangan buah. Pertumbuhan buah juga akan berkompetisi dengan
pembentukan daun sehingga pasokan nutrisi makin berkurang. Sementara
perompesan bunga-bunga di ujung batang bertujuan supaya bobot buah
terpilih maksimal.
Dwi melakukan seleksi saat buah masih pentil. Ia hanya mempertahankan
satu buah yang berbentuk sempurna dan sehat. “Jika tanpa seleksi buah,
bobot G02 rata-rata 15-20 kg per buah,” tutur Dwi. Buah siap panen pada
umur 80 hari setelah tanam, 20 hari lebih lama ketimbang umur panen
semangka normal. Hasil uji coba penanaman di pekebun mitra Tunas Agro
Persada, ukuran bongsor semangka G02 stabil.
Menurut penangkar buah di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa tengah,
Prakoso Heryono, G02 tergolong istimewa lantaran bobotnya yang
fantastis. “Namun, kemungkinan semangka jumbo itu bakal sulit
dipasarkan,” ujar Prakoso. Jika merujuk pada tren, masyarakat lebih
menggemari buah berukuran kecil yang habis sekali makan. Harga semangka
jumbo juga akan menjadi mahal. Dengan harga Rp4.000 per kg misalnya,
maka dangan bobot 20 kg saja harga semangka raksasa itu Rp80.000 per
buah. “Segmen pasarnya restoran, hotel, atau hobiis,” tutur Prakoso.
Dwi sepakat. “G02 lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan buah di hotel
atau restoran yang menyajikan semangka potong,” tuturnya. Bagi pekebun
yang tertarik membudidayakan G02 harap sabar. PT Tunas Agro Persada
belum melepas G02 karena masih perlu penelitian lanjutan untuk
memperoleh semangka jumbo yang secara genetis stabil bercita rasa manis.
Jika tingkat kemanisan didapat dari hasil budidaya lebih sulit
diaplikasikan di lapang karena sedikit saja beda perlakuan beda pula
hasilnya. Selain itu G02 juga mesti menjalani uji multilokasi untuk
mengetahui daya tahannya terhadap penyakit. (Andari Titisari/Peliput: Bondan Setyawan)
Keterangan Foto :
- Dwi Kartika M. Ghazalie saat panen G02 November 2012
- Direktur Utama PT Tunas Agro Persada, Bobby Sasono Robin menerima
piagam MURI yang diserahkan oleh Deputi Manajer MURI Ariyani Siregar
- Semangka normal berbobot 5-8 kg per buah
- Semangka jumbo G02
Bravo Indonesia........!!!!
ReplyDeleteIndonesia Bisa..........!!!!