Jaboticaba hanya bisa diperbanyak dari biji. Begitu anggapan banyak
orang. Nyatanya Plinia cauliflora bisa diperbanyak dengan setek dan
cangkok. Tingkat keberhasilan mencapai 70 - 80%.

Keberhasilan itu dicapai dengan setek dan cangkok teknik khusus. Ulih
Sunardi di Ciapus, Bogor, Jawa Barat, dan Ahmad Kosasih di Cibodas,
Cianjur, Jawa Barat, menggunakan setek asal ranting. Ulih menggunting
ranting jaboticaba yang berasal dari cabang buah masing-masing sepanjang
10 cm. Potongan ranting lalu ditanam dalam media miskin hara, seperti
tanah dari kedalaman 1 m - subsoil - atau sekam bakar. Setek lalu
disimpan dalam mistroom. Selang 2 - 3 bulan potongan ranting berakar dan
bisa dipindahkan ke pot tunggal. Tingkat keberhasilan 50 - 70%.
Kosasih tidak menggunting, melainkan membelah ranting. ‘Dengan begini
sebagian kulit ranting ikut terbawa sehingga tempat tumbuh akar semakin
luas,’ kata Kosasih. Potongan ranting lalu ditanam dalam media pasir
sungai dan disungkup plastik. ‘Dengan menyertakan kulit ranting tingkat
keberhasilannya mencapai 60 - 80%,’ tambah staf Kebun Raya Cibodas itu.
Dari Jerman
Sementara Muhammad Ichsan di Cibodas mempergunakan setek akar. Akar
jaboticaba dipotong masing-masing sepanjang 5 - 10 cm. Potongan akar itu
lalu ditanam dalam media berupa humus bambu murni. Idenya memanfaatkan
tunas yang tumbuh di akar jaboticaba. Tingkat keberhasilan setek akar
jaboticaba mencapai 70%. Sayang, jumlahnya terbatas.
Cara lain, cangkok dengan memotong setengah diameter cabang
jaboticaba. Cabang kemudian ditarik sepanjang 10 cm ke arah batang, tapi
jangan sampai lepas, kemudian diganjal dengan kayu dan dibungkus lumut
dan plastik. Selang 6 - 8 bulan akar muncul di bagian luka.
Tingkat keberhasilan teknik yang didapat Kosasih dari seorang
penyuluh asal Jerman itu mencapai 80%. ‘Tanaman asal cangkok lebih cepat
berbuah - 2 tahun pascacangkok,’ kata Kosasih. Syaratnya tanaman induk
pernah berbuah. Berikut 4 teknik perbanyakan anggur brasil. (Rosy Nur Apriyanti/Peliput: Destika Cahyana)
Keterangan foto
- Tanaman asal cangkok berbuah dalam waktu 2 tahun. Syaratnya, induknya pernah berbuah
- Jaboticaba, dulu dianggap hanya bisa diperbanyak dari biji. Itu karena perbanyakan vegetatif nyaris tak pernah berhasil
- Cangkok ala Kosasih
- Setek ala Ulih
- Setek ala Kosasih
- Setek ala Ichsan
Cangkok ala Kosasih
- Pilih induk jaboticaba yang pernah berbuah agar tanaman hasil cangkok cepat berbuah.
- Potong cabang yang akan dicangkok hingga setengah diameter cabang, lalu sayat ke arah batang sepanjang 10 cm. Sayatan jangan sampai putus.
- Ganjal sayatan cabang dengan kayu.
- Balutkan lumut atau sphagnum moss hingga menutupi luka lalu ikat. Selanjutnya bungkus dengan plastik lalu ikat. Jaga agar jangan sampai ada lubang.
- Selang 6 - 8 bulan, akar keluar dan cangkokan siap diturunkan.
- Tanam hasil cangkokan dalam media setelah plastik dibuka dan akar dibersihkan dari lumut yang menempel.
- Tingkat keberhasilan : 80%
- Jumlah cangkokan : 5—10 cangkok per tanaman umur 10 tahun
Setek ala Ulih
Pilih ranting yang berasal dari cabang buah, bukan cabang air. Tanaman asal cabang air malas berbuah.
- Gunting ranting sepanjang 10—15 cm.
- Tanam potongan ranting dalam media sekam bakar atau tanah subsoil lalu siram.
- Letakkan setekan dalam ruang plastik dan siram 3 kali sehari. Suhu dan kelembapan di rumah plastik mencapai 35°C dan 80—90%.
- Selang 2 bulan akar keluar dan tanaman hasil setek bisa dipindah ke pot tunggal dengan media yang lebih subur, seperti tanah topsoil.
- * Tingkat keberhasilan: 50—70%
- * Jumlah setekan: 50—150 setek per tanaman umur 10 tahun
Setek ala Kosasih
- Potes ranting menggunakan tangan dengan menyertakan sebagian kulitnya.
- Tanam potongan ranting dalam media pasir.
- Siram potongan ranting beserta media hingga basah lalu sungkup dengan plastik.
- Selang 2 bulan akar keluar dan setekan bisa dipindahkan ke pot tunggal.
- Tingkat keberhasilan : 60—80%
- Jumlah setekan : 50—150 setek per tanaman umur 10 tahun
Setek Akar ala Ichsan
- Pilih induk jaboticaba dewasa atau memiliki akar yang menyembul di atas permukaan tanah.
- Ambil akar terpilih lalu potong masing-masing sepanjang 5—10 cm.
- Letakkan akar horizontal di atas wadah berisi media humus bambu murni.
- Tutup potongan akar dengan lapisan media humus bambu.
- Selang 1,5 bulan tunas muncul. Biarkan selama 2,5 bulan hingga siap pindah.
- Tingkat keberhasilan : 70%
- Jumlah setekan : 20 setek per tanaman umur 10 tahun
No comments:
Post a Comment