Lumajang - Setelah mengalami penundaan akibat helikopter yang
dikendarai tidak dapat mendarat di hari Selasa 02/02 dikarenakan hujan
yang cukup lebat, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, akhirnya dapat
mengunjungi kabupaten Lumajang untuk melakukan panen padi di Desa
Selokbesuki, Sukodono, Lumajang, Jawa Timur seluas 134 hektar, Rabu
(03/02).
“Mohon maaf kemarin tertunda kedatangan saya karena cuaca tidak
memungkinkan untuk mendarat. Tetapi saya bertekad tetap datang pagi ini
karena saya tidak pernah janji tapi terus memberikan bukti harus
menyelesaikan masalah pertanian langsung di lapangan,” ujar Mentan Amran
di hadapan ratusan petani Lumajang.
Mentan secara langsung saksikan panen padi varietas Situbagendit
dengan menggunakan Alsintan Combine Harvester. Dari hasil ubinan yang
dilakukan sebelumnya varietas Situbagendit dilokasi tersebut
menghasilkan 7,67 ton GKG/ Ha.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang,
Paiman, menjelaskan pada Mentan terkait produktivitas 2015 padi sebesar
61,40 (kw/Ha), jagung 51,74 (Kw/Ha), dan kedelai 17,25 (Kw/Ha).
“Luas lahan pertanian untuk tanaman padi se-Kabupaten Lumajang seluas
33.898 Ha, luas lahan sawah Kecamatan Sukodono 1.754 Ha, dan luas lahan
sawah Desa Selokbesuki 134 Ha,” jelas Paiman pada Mentan.
Untuk Lumajang produksi padi 2015 naik 7,5%, dari 458 ribu ton yang
ditargetkan ternyata realisasinya melebihi dengan capaian 488 ribu
ton.tahun ini Lumajang ditargetkan produksi 498 ribu ton dan target Luas
Tambah Tanam (LTT) sekitar 5.000 Ha.
Atas prestasi yang dicapai Kabupaten Lumajang, Mentan memberikan
hadiah kenaikan anggaran hingga 500% dari hanya 7 miliar naik menjadi 46
miliar.
“Anggaran saya naikkan hingga 500% dengan catatan tahun ini harus
naik lagi produksinya setidaknya hingga 20%. Tidak hanya itu, bantuan
alat mesin pertanian juga akan kami tambah,” ujar Mentan.
Saat sesi diskusi, Mentan menunjuk seorang petani berusia 81 tahun,
Maryoto, untuk bertanya langsung kondisi riil pertanian di Lumajang.
Kepada Mentan, Maryoto mengungkapkan kesulitannya mendapatkan pupuk
organik. Menurutnya, selama ini petani menggunakan pupuk kimia yang
menyebabkan kerusakan lahan.
Maroyoto mengungkapkan, “Dulu pemerintah yang menyuruh menggunakan
pupuk kimia sehingga lama-lama lahan kami rusak. Akhirnya, kami
menggunakan pupuk organik, tapi pupuk organik ini sulit didapat. Mohon
perhatian pemerintah atas masalah ini,”.
Atas keluhan itu, Mentan Amran menanggapi akan memberikan bantuan
pupuk organik sesuai kebutuhan petani di Lumajang. Tidak hanya itu,
Maryoto juga dihadiahi satu buah traktor oleh Mentan Amran.
“Saya salut dengan bapak yang tetap semangat meski usia sudah tidak
muda lagi. Kami akan terus berupaya menyelesaikan permasalahan karena
kami sayang dengan petani. Catat nomor HP ajudan saya, laporkan bila
bantuan pupuk organik tidak datang dalam waktu dekat. Dan, semoga dengan
hadiah traktor ini bisa membantu meringankan pekerjaan bapak,” ujar
Mentan pada Maryoto.
No comments:
Post a Comment