Tuesday, August 26, 2014

Sukses Tanam dengan Menggunakan Informasi Iklim


Oleh : Harjuli Hatmono
Memasuki bulan Juni hingga awal Agustus beberapa tempat hujan masih deras. Secara normal musim kemarau berlangsung mulai April sampai September, dimulai dengan peralihan pada bulan Maret. Hal ini mengakibatkan timbulnya kecemasan para petani karena kelebihan air dapat menyebabkan tanaman mati.
Tahun 2013 lalu juga banyak petani yang terjebak dalam musim hujan berkepanjangan. Keluhan dirasakan betul oleh petani tembakau di Kabupaten Klaten. Namun intensitas hujan yang tinggi tidak hanya berdampak pada tanaman tembakau saja tetapi juga tanaman pangan seperti padi dan buah-buahan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak dapat menentukan turun dan tidaknya hujan serta panjang pendeknya musim tetapi memberikan informasi berupa prakiraan.
Gejala alam yang ditandai dengan curah hujan tinggi dalam waktu panjang ini dinamai la-nina. Sebaliknya jika musim hujan ekstrem pendek disebut el-nino. Tanda-tanda alam yang dirangkum dalam pranatamangsa telah bergeser. Dengan demikian masyarakat petani perlu memperhatikan tanda-tanda alam yang semakin bergeser ini untuk tujuan menyiasati usahataninya agar supaya tidak terjebak dalam kerugian.
Untuk itu para petani dapat memanfaatkan Kalender Tanam (Katam) yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang dengan cara melakukan analisis secara faktual menggunakan data prakiraan BMKG. Hasilnya, Kalender Tanam dapat dipergunakan untuk mengambil keputusan pola tanam dengan 4 (empat) skenario kondisi dan potensi iklim yakni (1) kondisi eksisting yang biasa dilakukan oleh petani; (2) potensi pada tahun basah (TB); (3) potensi pada tahun normal (TN) dan (4) potensi pada tahun kering (TK).
Kalender tanam berisi peta dan tabel tingkat kabupaten/kota untuk digunakan sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan, penyuluh dan petani dalam menentukan waktu tanam komoditas tanaman pangan yang dilengkapi dengan rekomendasi penggunaan varietas dan pemupukan.
Informasi Iklim
Peta kalender tanam merupakan peta yang menggambarkan potensi pola tanam dan waktu tanam untuk tanaman pangan, terutama padi lahan sawah, berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim dan air. Peta ini disusun secara khusus untuk mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dan program ketahanan pangan pada gilirannya, dalam upaya menghadapi keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim.
Kalender Tanam Terpadu akan menginformasikan potensi luas areal tanam pada musim tanam terdekat apakah Musim Tanam I (Musim Hujan/MH), Musim Tanam II (Musim Kemarau pertama/MK-1), atau Musim Tanam III (Musim Kemarau kedua/MK-2) di setiap kecamatan dan kabupaten. Selain itu juga dilengkapi dengan rekomendasi penggunaan varietas dan jumlah pupuk yang perlu disiapkan pada level kecamatan.
Selain itu juga berguna dalam mendukung perencanaan rekomendasi kebutuhan benih dan pupuk. Petani, kelompok tani, petugas dinas dan penyuluh juga memperoleh informasi tentang wilayah rawan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) serta kekeringan dan banjir yang dapat mengakibatkan gagal panen serta merugikan petani.
Pemanfaatan Katam terpadu dapat diakses oleh petani pada kegiatan Sekolah Lapangan (SL) Iklim yang disampaikan oleh penyuluh pertanian selaku pemandu lapangan. Dalam suatu evaluasi jika hanya tergantung pada proses diklat penyampaian informasi terasa lambat. Sehingga pemerintah menyediakan pelayanan melalui jaringan internet untuk mempercepat penyebaran dan pemanfaatannya.
Penyuluh, petugas dinas dan petani dapat mengakses @BALITBANGTAN/web : katam.litbang.deptan.go.id. Untuk itu diperlukan perangkat keras komputer yang dihubungkan internet serta tambahan kecakapan pengoperasian. Bisa juga menggunakan handphone yang terfasilitasi. Lebih lanjut Kementerian Pertanian ingin menjangkau pelayanannya kepada petani dan masyarakat luas.
Oleh karenanya hanya dengan menggunakan HP paling sederhana, info Katam dapat diakses. Dengan menggunakan call center bernomor istimewa masyarakat dapat melakukan SMS ke angka 082123456500. Caranya, ketik info Katam spasi nama kecamatan dengan huruf kapital. Layanan ini cukup interaktif.
Jika ada dua nama kecamatan pada kabupaten dan atau provinsi berbeda, maka diminta untuk mengulangi dengan pilihan yang disediakan. Misal : Kecamatan Kroya, ada di Kabupaten Cilacap dan Indramayu. Sesuai dengan petunjuk pilihan, ketik ulang Kroya 1 untuk Kabupaten Indramayu atau Kroya 2 untuk Cilacap.
Hasilnya : “MT III 2014 : Info Katam di Kec. Kroya/Kab. Cilacap : Potensi Awal Tanam Padi Sawah : Jun II – III; Potensi Tanam Awal Palawija : Jun II – III; Prediksi sifat hujan : Atas Normal; Luas baku : 3.128 ha, Potensi luas tanam = padi sawah : 3.128 ha; Jagung/kedelai : 0 ha; Kedelai : 0 ha”. Untuk info pupuk dan atau varietas dapat SMS ke 081235651111.
Layanan on-line ini gratis 24 jam. Pada kenyataannya masih terbilang sedikit petani atau masyarakat yang memanfaatkannya. Hal ini diketahui melalui wawancara dengan para juara nasional penerima penghargaan Kementerian Pertanian di Jakarta seusai mengikuti Peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara. Diharapkan, para juara dapat memelopori penggunaan informasi on-line demi kemajuan pembangunan pertanian.
Harjuli Hatmono; Kabid. Kelembagaan Set Bakorluh Prov. Jateng; Sekretaris ex officio Komisi Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (KP3K) Jawa Tengah.

No comments:

Post a Comment