Tingginya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap aneka macam buah-buahan ternyata memberikan peluang besar bagi para pelaku usaha.
Sekarang ini tidak hanya para pedagang buah saja yang mendapatkan
untung besar setiap bulannya, namun para petani yang membudidayakan
tanaman buah pun kini juga mulai mendapatkan cipratan rejeki dari tingginya permintaan pasar di sektor ini.

Hampir semua orang menyukai aneka macam buah-buahan, bahkan produk ini telah menjadi salah satu bagian pokok dari menu makanan empat sehat lima sempurna (nasi, sayur, lauk-pauk, buah, dan susu). Jadi, tidaklah heran bila peluang pasar yang bisa Anda bidik masih sangat luas. Mulai dari konsumen skala rumah tangga, para pedagang buah di pasar tradisional, sampai supermarket besar yang menawarkan buah-buahan segar kepada para konsumennya.
Strategi Pemasaran
Untuk pemasaran produk buah, biasanya para petani menjalin kerjasama
dengan jaringan pedagang buah di pasar tradisional, pelaku bisnis sentra buah-buahan
(toko atau kios buah), sampai supermarket dan swalayan besar di
kota-kota sekitarnya. Untuk memuaskan kebutuhan para konsumen, petani
sengaja memisahkan grade atau kualitas buah sesuai dengan
pangsa pasar yang dibidik. Misalnya saja kualitas super untuk memenuhi
permintaan supermarket maupun swalayan, kelas nomor dua untuk toko dan
kios buah, serta kelas tiga atau yang ukurannya lebih kecil untuk
memenuhi kebutuhan konsumen kelas bawah yang biasanya lebih mengutamakan
harga murah.
Selanjutnya, untuk meningkatkan omset penjualan, Anda juga bisa
menciptakan strategi pemasaran yang inovatif untuk mengembangkan usaha
agrobisnis yang sedang dijalankan. Contohnya saja dengan menawarkan
produk turunan dari jenis buah yang Anda budidayakan, diolah menjadi
selai, dodol, aneka keripik buah,
manisan, dll. Selain itu, Anda juga bisa menjadikan kebun buah tersebut
sebagai objek wisata agrobisnis yang terbuka bagi para konsumen. Jadi,
mereka bisa menikmati buah sepuasnya dan memetik sendiri buah-buahan
yang akan mereka beli.
Kunci sukses
Dengan memberikan perawatan yang baik bagi tanaman yang dibudidayakan, mulai dari sistem pengairan, pemupukan, hingga pemeliharaan pada saat panen maupun pasca panen, diharapkan tanaman buah yang Anda budidayakan bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan komoditas buah dengan kualitas unggul. Semakin bagus kualitas buah yang Anda panen, maka semakin tinggi pula harga tawarnya di pasaran.
Dengan memberikan perawatan yang baik bagi tanaman yang dibudidayakan, mulai dari sistem pengairan, pemupukan, hingga pemeliharaan pada saat panen maupun pasca panen, diharapkan tanaman buah yang Anda budidayakan bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan komoditas buah dengan kualitas unggul. Semakin bagus kualitas buah yang Anda panen, maka semakin tinggi pula harga tawarnya di pasaran.
Analisa Ekonomi Asumsi - Budidaya jambu jamaika dengan luas lahan 3.000 m2 - Kapasitas produksi tiap panen rata-rata 200 kg/pohon - Periode panen 4 kali dalam setahun - Tingkat keberhasilan panen ± 85% Modal awal Biaya sewa tempat (5 th) Rp 25.000.000,00 Pembelian bibit (Rp 30.000,00 x 30 pohon) Rp 900.000,00+ Total Rp 25.900.000,00 Lahan mengalami penyusutan setelah pemakaian satu tahun : Rp 25.000.000,00 x 1/60 bulan = Rp 416.700,00 Sedangkan penyusutan bibit setelah 25 tahun berproduksi : Rp 900.000,00 x 1/300 bulan = Rp 3.000,00+ Total penyusutan Rp 419.700,00 Biaya operasional per periode (3 bulan) Biaya sewa/tahun (Rp 25.000.000,00 : 5) Rp 5.000.000,00 Pupuk kandang (Rp 6.000,00 x 30 karung) Rp 180.000,00 Pupuk NPK (RP 5.000,00 x 30 kg) Rp 150.000,00 Pestisida dan obat anti lalat Rp 750.000,00 Kertas bungkung (30 x 1.200 x Rp 100) Rp 3.600.000,00 Gaji karyawan : Tenaga pembungkus (15 orang x 8 hari x Rp 50.000,00) Rp 6.000.000,00 Tenaga pemanen (15 orang x 5 hari x Rp 50.000,00) Rp 3.750.000,00 Biaya penyusutan Rp 419.700,00 Biaya transport Rp 1.500.000,00 Biaya lain-lain Rp 2.000.000,00+ Total Rp 23.349.700,00 Omset per periode Penjualan buah per periode : 4 ton (3.000 kg) x Rp 15.000,00 Rp 45.000.000,00 Laba bersih per bulan Laba bersih per periode panen (3 bulan) : Rp 45.000.000,00 - Rp 23.349.700,00 Rp 21.650.300,00 Jadi laba bersih per bulan : Rp 21.650.300,00 : 3 bulan = Rp 7.216.800,00 ROI (Return of Investment) (Modal awal : laba bersih per bulan) = ± 3,6 bulan
Semoga informasi peluang bisnis pada pekan ini bisa memberikan
manfaat bagi para pembaca dan membantu para pemula yang tertarik
menekuni dunia agrobisnis. Maju terus industri agrobisnis Indonesa dan
ciptakan peluang usaha sebanyak-banyaknya. Salam sukses.
No comments:
Post a Comment