
Pemanfaatan tepung Ketela (modified cassava flour) dalam Pemasaran dan Pengembangan Diversifikasi Pangan

Data
dari Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (Aptindo) justru menunjukkan
angka yang jauh lebih besar. Menurut Aptindo, kebutuhan konsumsi terigu
nasional pada tahun 2004 mencapai 3.334.108 ton, dengan tingkat
pertumbuhan mencapai 6 %. Dengan angka pertumbuhan ini, maka pada tahun
2007 kebutuhan tepung terigu akan meningkat sampai 3.700.000 ton. Dari
konsumsi ini, 65 persen adalah pasar Usaha Kecil dan Menengah, dengan
penggunaan terbesar untuk produk mie (instant dan wet). Untuk bbeberapa
daerah sebagian kecil penduduk mengkonsumsi pangan pokok non beras
seperti jagung atau komoditi lainnya ( singkong ). Kecenderungan saat
ini adalah masih banyak masyarakat beralih ke bahan pangan beras bahkan
terigu yang bukan komuditi pangan local tetapi merupakan bahan pangan
impor, sehingga persoalan kecukupan pangan dan ketahanan pangan sangat
rendah. (Berbagai sumber media terkait, artiekl dan data diolah F. Hero
K. Purba).
Berdasarkan
Permentan No. 43 Tahun 2009. Artinya pengembangan sumberdaya genetik
pertanian utamanya pangan non beras perlu mendapat perhatian secara
lebih proporsional. Sekarang cenderung tertarik pada produk pangan yang
praktis dalam penyajiannya, dan terkesan lebih modern, seperti produk
mie, roti, makanan ringan, baby foods dan sebagainya. Perubahan pola
konsumsi makanan (food habit)
ini menyebabkan kebutuhan akan bahan pangan berbasis tepung-tepungan
meningkat pesat, salah satunya yang paling besar konsumsinya adalah
tepung terigu. Akhir-akhir ini mulai diperkenalkan mocaf (modified
cassava flour), produk tepung yang merupakan olahan dari singkong yang
diunggulkan dapat sebagai pengganti tepung terigu yang keberadaannya
semakin mahal. Beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk
mendorong industrialisasi mocaf antara lain berupa pemberikan stimulus
pengembangan tepung-tepungan pada usaha kecil bidang pangan;
sosialisasi, advokasi dan pembinaan peningkatan pemanfaatan pangan
local. Diharapkan promosi tepung mocaf dari singkong ini dapat lebih di
promosikan tidak hanya sekedar dan jika kompetisi persaingan dengan
jenis produk-produk olahan tepung-tepungan ini dapat berdaya saing
menurut selera pada konsumen.
No comments:
Post a Comment