
Rona bahagia terlukis di wajah Deni Ruchiat saat panen padi pada
2011. Maklum, pada panen kali ini Deni menuai hingga 8 ton gabah kering
panen dari sehektar lahan miliknya di Kecamatan Ciparay, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat. Hasil panen itu jauh lebih tinggi
ketimbang hasil panen pada musim tanam sebelumnya yang hanya 4,9 ton
gabah kering panen. Padahal, Deni mengurangi jumlah pemberian pupuk NPK
hingga 50%. Sebelumnya, ia memberikan 400 kg pupuk NPK per ha.
Kunci sukses Deni mendongkrak produksi padi karena ia menambahkan
produk pembenah tanah yang mengandung 60% asam humat dan 40% asam
fulvat. Ia mencampur 1 kg pembenah tanah itu bersama 200 kg pupuk NPK,
lalu menaburkannya pada saat tanaman berumur 2 pekan setelah tanam.
Menurut Dr Iskandar, ahli tanah dari Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, asam humat dan fulvat adalah
zat organik yang memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul
tinggi yang mengandung gugus aktif. Di alam, asam humat terbentuk
melalui proses fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang berasal
dari tumbuhan dan hewan yang telah terurai menjadi senyawa organik
sederhana.
Penyerapan hara
“Asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan
proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup di dalam tanah,” tutur
Afri Chandra, penyuluh pertanian dari salah satu produsen pupuk di
Jakarta. Sementara asam fulvat memiliki rantai polimer lebih pendek,
mengandung oksigen lebih banyak, dan dapat larut dalam berbagai tingkat
keasaman (pH) sehingga bersifat lebih reaktif.
Asam humat dan asam fulvat berperan penting dalam memperbaiki kondisi
tanah dan pertumbuhan tanaman. Keduanya memiliki kapasitas tukar kation
yang tinggi. Semakin tinggi jumlah kation-muatan positif-yang digunakan
untuk pertukaran anion-muatan negatif-pada koloid tanah, maka semakin
tinggi hara yang terserap tanaman dalam bentuk ion. Kedua zat organik
itu juga mampu mengikat banyak air dan memiliki daya serap atau adsorpsi
tinggi sehingga mampu mengikat polutan dalam tanah.
Peran lain yang tak kalah penting adalah membantu mengoptimalkan
penyerapan fosfor bagi tanaman. Hasil riset S. Minardi dan Setie Harieni
dari Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta menunjukkan kehadiran asam humat
dan asam fulvat dalam tanah dapat mengoptimalkan penyerapan unsur
fosfor (P) pada tanah andosol.
Menurut ketua kelompok bidang ekofisiologi Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi (BB Padi), Dr Ir Sarlan Abdulrachman, fosfor berperan
penting untuk pertumbuhan sel, pembentukan akar halus dan rambut akar.
“Struktur perakaran yang sempurna membuat daya serap nutrisi tanaman
menjadi lebih baik,” katanya. Fosfor juga berperan memperkuat batang
padi sehingga tidak mudah rebah, dalam pembentukan bunga, buah, dan
biji, serta memperkuat daya tahan terhadap penyakit.
Cabai
Sarlan menuturkan pada beberapa jenis tanah fosfor tersedia melimpah.
Contohnya di lahan pertanian di sekitar Sukamandi, Kabupaten Subang,
Jawa Barat, yang mengandung fosfat dan kalium total yang cukup untuk 2
kali musim tanam. Namun, fosfor yang masih terikat dalam bentuk mineral
fosfat belum bisa diserap tanaman.
Gugus fungsional pada asam humat dan fulvat membantu mengoptimalkan
penyerapan fosfor dengan cara mengikat aluminium (Al) dan besi (Fe)
dalam tanah. Kedua unsur itu yang “menahan” fosfor dalam tanah sehingga
tanaman sulit menyerapnya. Kedua asam itu juga meningkatkan pH serta
memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah. Dengan begitu tanaman lebih
optimal menyerap unsur hara sehingga tanaman pun tumbuh lebih subur.
Faedah asam humat dan fulvat ternyata tak hanya dirasakan petani
padi. Nun di Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Erdison, memanfaatkan
pembenah tanah itu untuk meningkatkan produksi cabai. Ia mencampur 15
gram NPK dan 0,2 gram pembenah tanah yang dilarutkan dalam 1 liter air.
Lalu menyiramkan larutan itu pada setiap tanaman cabai berumur dua
minggu. Pemberian cukup sekali selama satu musim tanam.
Penambahan asam humat dan fulvat ternyata ampuh memperpanjang masa
panen cabai. Erdison memanen cabai hingga 15 kali dalam jangka waktu 3
bulan, sebelumnya hanya 10-12 kali panen. Produksi cabai pun otomatis
meningkat dari semula 1 kg cabai per tanaman menjadi 1,2 kg. Pembenah
tanah itu juga mampu menigkatka kualitas kelapa sawit di kebun Erdison.
Setelah menambahkan 24 gram pembenah tanah dan 2 kg pupuk NPK untuk
setiap pohon tandan sawit menjadi lebih besar dan rapat.
Dengan berbagai faedah itu pantas bila PT Global Growth di Jakarta
memproduksi pembenah tanah yang mengandung ekstrak asam humat dan asam
fulvat. Perusahaan yang berdiri sejak 2008 itu mengekstraksi kedua asam
itu dari mineral leonardit. “Produk itu dapat digunakan untuk berbagai
jenis tanah dalam bentuk yang stabil,” kata Afri Chandra. Dengan produk
itu Afri berharap para petani dapat mengikuti jejak kesuksesan Deni dan
Erdison mendongkrak produksi tanaman. (Pranawita Karina)
Keterangan Foto :
- Unsur N dan P di tanah cukup untuk 2 kali musim tanam tapi bukan dalam bentuk yang dapat diserap tanaman
- Deni Ruchiat, memperbaiki tanah sawah dengan asam humat untuk peningkatan kualitas dan produksi panen
No comments:
Post a Comment