Friday, December 28, 2012

Fantastis! Semangka 30 kg/Buah

Dwi Kartika M. Ghazalie saat panen G02 November 2012Dengan bobot empat kali semangka biasa, Citrulus lunatus itu pantas menyandang rekor buah terbesar dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Ir Dwi Kartika M Ghazalie bagai tengah menggendong seekor kambing saat membawa sebuah semangka ke dalam gedung MURI di Jakarta. Tiga rekannya juga membawa buah serupa. Dengan ukuran raksasa, jelas semangka itu mengundang perhatian para penghuni gedung. “Saya belum pernah melihat semangka sebesar itu,” ujar Dwi menirukan komentar seorang anggota staf di gedung itu.
Semangka itu berbobot 30 kg-setara 3-4 kali semangka biasa yang bobotnya 5-8 kg. Bentuknya seperti sansak tinju tapi lebih pendek dan membulat. Kelir hijau muda kekuningan di antara warna hijau tua yang jadi ciri khas kulit buah tanaman anggota famili Cucurbitaceae menegaskan itu memang buah kerabat melon. Pada November 2011 itu, sang tembikai jumbo mendapat piagam sebagai semangka terbesar di Indonesia yang diserahkan oleh Deputi Manajer MURI, Ariyani Siregar.
Induk besar
Semangka bergalur G02 itu hasil pemuliaan PT Tunas Agro Persada pada 2009. Buah tanaman kerabat mentimun itu lahir dari hasil perkawinan silang antara dua jenis plasma nutfah semangka di tanahair. Sayang, Dwi enggan menyebutkan nama varietas kedua induk. Salah satu induk G02 memiliki karakter berbuah besar, tapi rasanya kurang manis. Sementara induk lain berbuah kecil, tapi rasanya manis. Dari beberapa kali persilangan, terpilihlah G02 yang memiliki karakter seperti yang diinginkan: besar bercita rasa manis.
Karakter buah besar diincar karena saat itu semangka terbesar yang beredar di pasar paling pol 10 kg per buah. “Ini menjadi tantangan,” kata Dwi. Ahli buah dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Roedhy Purwanto MSc, pernah mendapatkan semangka berbobot 17 kg di Jepang. Di mancanegara petani memang kerap mengadakan lomba buah teraksasa. Sebuah situs menceritakan kemenangan pasangan ayah dan anak, Bernie dan Matt Davies yang memecahkan rekor semangka terbesar pada sebuah festival di Queensland, Australia, berkat semangka berbobot 87 kg dari kebun mereka.
Si jumbo dari Tunas Agro Persada berwarna merah dan bertekstur juicy. Bentuk buah lonjong dengan kulit buah bergaris. Kulit buahnya relatif tebal, yakni sekitar 2,5 cm. G02 tergolong semangka berbiji dengan jumlah 300-400 biji per butir.
Tingkat kemanisan semangka raksasa itu 10o briks, lebih rendah dibandingkan kadar kemanisan semangka “normal” yang dapat mencapai 12o briks. Menurut Roedhy untuk buah berbobot lebih dari 20 kg, tingkat kemanisan G02 tergolong cukup baik. “Untuk mendapatkan buah jumbo dengan tingkat kemanisan 120 briks sulit, perlu penelitian panjang,” tutur doktor bidang Fisiologi Tanaman dari Ehime University, Jepang, itu.
Roedhy menuturkan semangka ber-ukuran jumbo bisa saja diperoleh dengan cara memberikan larutan kolkhisin-senyawa alkaloid-pada pucuk bibit. Perlakuan itu dapat menghasilkan semangka tetraploid atau memiliki gen rangkap empat. “Gen rangkap empat membuat bobot semangka lebih besar, tapi belum tentu rasanya manis,” kata mantan Kepala Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB itu. Untuk menghasilkan semangka jumbo dan bercita rasa manis secara genetik, perlu persilangan berkali-kali hingga menemukan turunan yang memiliki karakter idaman.
Sosok tanaman G02 bongsor. Ukuran daun dan batangnya 1,5 kali ukuran tanaman semangka biasa. Untuk menopang pertumbuhannya, tanaman kerabat mentimun itu perlu energi lebih banyak. Dwi menguji coba penanaman G02 di lahan seluas 1.000 m2 dengan jarak tanam 1 m x 4 m. Pemberian pupuk dua kali lebih banyak ketimbang dosis pemupukan semangka biasa. Misalnya kebutuhan pupuk kandang per lubang tanam per tanaman menjadi 4 kg; semangka biasa cukup 2 kg.
Seleksi buah
Dari 250 tanaman Dwi memanen 6,25 ton buah 80 hari pascatanam. Untuk mendapatkan semangka berbobot rata-rata 25 kg buah, Dwi melakukan seleksi bunga dan buah. Penanggung jawab riset dan pengembangan PT Tunas Agro Persada itu hanya memelihara bunga yang muncul saat tanaman berumur 30-40 hari setelah tanam. Jarak minimal dari pangkal batang 2 m. “Pada umur itu kondisi tanaman cukup kuat untuk menopang pembesaran bobot buah,” kata alumnus Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya itu.
Bunga yang muncul pada saat tanaman berumur dua minggu setelah tanam dan bunga-bunga yang muncul di ujung batang dibuang. Bunga awal pertumbuhannya kurang bagus karena tanaman belum memiliki nutrisi cukup untuk perkembangan buah. Pertumbuhan buah juga akan berkompetisi dengan pembentukan daun sehingga pasokan nutrisi makin berkurang. Sementara perompesan bunga-bunga di ujung batang bertujuan supaya bobot buah terpilih maksimal.
Dwi melakukan seleksi saat buah masih pentil. Ia hanya mempertahankan satu buah yang berbentuk sempurna dan sehat. “Jika tanpa seleksi buah, bobot G02 rata-rata 15-20 kg per buah,” tutur Dwi. Buah siap panen pada umur 80 hari setelah tanam, 20 hari lebih lama ketimbang umur panen semangka normal. Hasil uji coba penanaman di pekebun mitra Tunas Agro Persada, ukuran bongsor semangka G02 stabil.
Menurut penangkar buah di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa tengah, Prakoso Heryono, G02 tergolong istimewa lantaran bobotnya yang fantastis. “Namun, kemungkinan semangka jumbo itu bakal sulit dipasarkan,” ujar Prakoso. Jika merujuk pada tren, masyarakat lebih menggemari buah berukuran kecil yang habis sekali makan. Harga semangka jumbo juga akan menjadi mahal. Dengan harga Rp4.000 per kg misalnya, maka dangan bobot 20 kg saja harga semangka raksasa itu Rp80.000 per buah. “Segmen pasarnya restoran, hotel, atau hobiis,” tutur Prakoso.
Dwi sepakat. “G02 lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan buah di hotel atau restoran yang menyajikan semangka potong,” tuturnya. Bagi pekebun yang tertarik membudidayakan G02 harap sabar. PT Tunas Agro Persada belum melepas G02 karena masih perlu penelitian lanjutan untuk memperoleh semangka jumbo yang secara genetis stabil bercita rasa manis. Jika tingkat kemanisan didapat dari hasil budidaya lebih sulit diaplikasikan di lapang karena sedikit saja beda perlakuan beda pula hasilnya. Selain itu G02 juga mesti menjalani uji multilokasi untuk mengetahui daya tahannya terhadap penyakit. (Andari Titisari/Peliput: Bondan Setyawan)
Keterangan Foto :
  1. Dwi Kartika M. Ghazalie saat panen G02 November 2012
  2. Direktur Utama PT Tunas Agro Persada, Bobby Sasono Robin menerima piagam MURI yang diserahkan oleh Deputi Manajer MURI Ariyani Siregar
  3. Semangka normal berbobot 5-8 kg per buah
  4. Semangka jumbo G02

No comments:

Post a Comment