Agrobisnis Usaha Peternakan Kambing dalam Peluang Usaha dan Manfaatnya

Berdasarkan data tahun 2011 jumlah kambing (Capra aegagrus hircus) nasional
sebanyak 17,4 juta ekor dan di Jawa Timur sebanyak 2,8 juta ekor.
Selain tidak membutuhkan kandang yang cukup luas per ekornya, faktor
jumlah anak perkelahiran dan budidaya ternak yang mudah juga
berpengaruh. Peranan komoditas kambing sampai saat ini belum banyak
berarti, baik sebagai sumber daging maupun sumber air susu. Hal
ini terjadi karena usaha peternakan kambing masih sederhana dengan
jumlah pemilikan sedikit dan masih merupakan usaha sampingan dan sebagai
tabungan. Peluang usaha kambing ini sebenarnya sangat potensial dengan
melihat beberapa
jenis kambing di Indonesia antara lain Kambing peranakan ettawa (PE),
Kambing gembrong, Kambing anglo nubian, Kambing Jawa, Kambing boer ,
Kambing Marica, dan lainnya. (Sources: artikel media dan majalah peternakan, data diolah F. Hero K. Purba).
Usaha
peternakan kambing sangat dipengaruhi oleh kemampuan ternaknya
berproduksi dan harga input produksi serta output yang dihasilkan.
Keadaan tersebut erat kaitannya dengan kemampuan peternak dalam
mengelola usahanya dan tingkat keuntungan maksimum yang dicapainya.
Peternak dengan jumlah ternak
pemilikan yang banyak, mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendapatan
yang lebih tinggi. Jumlah pemilikan ternak yang lebih banyak umumnya
akan lebih efisien dalam hal tenaga kerja dan biaya produksi. Adapun
beberapa keuntungan dalam memelihara ternak kambing adalah sebagai
berikut (Sudono, 2002): 1. Kebutuhan lahan untuk memelihara ternak
kambing tidak terlalu luas. 2. Kambing memiliki daya adaptasi yang
tinggi terhadap berbagai lingkungan, sehingga mudah dipelihara dan
dikembangkan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah bahkan di
daerah kering dengan sumber makanan kasar sekalipun. 3 Kambing memiliki
perkembangbiakan yang cepat. Umur 1,5 tahun sudah mulai beranak dan
dalam dua tahun dapat beranak tiga kali. Setiap
kali beranak dapat melahirkan dua ekor. Selain daging dan susu, kambing
dapat diambil kulitnya untuk kebutuhan industri. 4. Limbah kotoran
kambing dapat digunakan sebagai pupuk pertanian. 5. Kambing merupakan
sumber uang tunai yang sewaktu-waktu lebih mudah dijual. 6. Susu kambing
mengandung kadar protein dan lemak yang lebih tinggi daripada susu
sapi. 7. Investasi yang dibutuhkan untuk memelihara ternak kambing lebih
kecil daripada ternak besar seperti sapi perah. Beberapa jenis bangsa
domba dan kambing tersebut terdapat telah berkembangbiak dengan baik
pada berbagai kondisi dan wilayah di Indonesia. Komoditas domba dan
kambing terdistribusi di berbagai pulau atau Provinsi di seluruh wilayah
Indonesia atau minimum menyebar di 11 provinsi di seluruh Indonesia.
Luasnya penyebaran populasi komoditas domba dan kambing tersebut
membuktikan bahwa berbagai wilayah di tanah air memiliki tingkat
kecocokan yang baik untuk pengembangan, baik kecocokan dari segi
vegetasi, topografi, klimat, atau bahkan dari sisi sosial-budaya daerah
setempat.
No comments:
Post a Comment